Aksi Bela Islam 212 yang digelar di Monas memunculkan tanda tanya. Keberadaan beberapa nama pendukung Prabowo-Sandi sebagai panitia reuni pun memunculkan tudingan acara ini ditunggangi kepentingan politik.
“Saya bilang, ngapain Prabowo yang bukan alumni diundang, tapi Pak Jokowi yang alumni tidak diundang. Reuni kemarin itu didominasi politik. Itu kan panitianya tergabung GNPF yang ijtimanya mendukung Prabowo. Sekarang tujuannya memenangkan Prabowo. itu gerakan politik,” kata alumni 212 Kapitra Ampera yang saat ini mendukung Jokowi.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, mengatakan yang hadir di reuni Aksi Bela Islam 212 itu adalah orang-orang yang menuntut keadilan, termasuk dirinya. “Ini gerakan moral yang ingin perubahan, dan tentunya muaranya ke arah gerakan politik. Itu alurnya,” kata Ferdinand.