Fanwar K-Pop NCT: Emang Bisa Fans Perkarakan Penghina Idolanya?

  • Diancam dilaporkan ke polisi karena dianggap hina Jae-Min dan Ren-Jung.
  • Daftar Keributan Fanwar K-Pop.
  • Bisa gak mempolisikan haters idola?
  • Kasus-Kasus Penghinaan Artis di Korea Selatan.

Baku debat antarpenggemar boy group asal Korea Selatan NCT terjadi di fitur Space Twitter. Perdebatan bermula dari cuitan akun Twitter @ljn**boy yang bernada hinaan terhadap anggota NCT: Jae-Min dan Ren-Jung. Ia menyebut keduanya tidak pantas mendapat screentime, karena dianggap malas.

Penghinaan tersebut langsung direspons para fandom Jae-Min dan Ren-Jung dengan cara menggelar ngobrol bareng via Space Twitter. Di tengah obrolan, salah seorang penggemar berakun @ber***werrr terdengar emosi dan mengancam akan membawa perkara ini ke ranah hukum.

“Saya ini perwakilan Na Jae-min dan Huang Ren Jun. Saya sudah panggil advokat saya untuk bawa kasus ini ke meja hijau. Jadi, kamu jangan macem-macem, ya,” ujarnya, Rabu (18/5/2022).

Ia juga menuntut pemilik akun yang disebut-sebut bernama Safa segera membuat permintaan maaf di atas materai jika tak ingin berurusan dengan kepolisian. Ancaman ini sontak melebar menjadi keriuhan di lini masa Twitter. Kata “Safa” bahkan sampai menjadi trending topik nomor satu pada Kamis (19/5/2022).

Bukan Baru Pertama

Fanwar atau perdebatan antara penggemar, dalam dunia K-Pop, sudah sering terjadi di media sosial. Uniknya, fanwar bisa terjadi pada penggemar yang sama-sama dalam komunitas fandom yang sama. Biasanya, dipicu solo stan atau penggemar yang hanya menyukai satu anggota saja namun mengutarakan kebenciannya pada anggota lain.

Fanwar dalam fandom yang sama juga pernah terjadi pada penggemar girl band BLACKPINK. Sekitar Bulan November 2021 lalu, salah satu membernya, Lisa memulai debut solo, penggemar mulai membandingkannya dengan kiprah member lainnya, Jennie.

Solo stan Lisa menganggap bahwa agensi yang menaungi BLACKPINK, YG, tidak adil pada porsi promosi antara idolanya dengan Jennie yang juga pernah debut solo. Akhirnya fanwar terjadi antara penggemar Lisa dan Jennie yang juga sempat heboh di jagat Twitter.

Nah, bagaimana dengan fanwar berbeda fandom? Jangan ditanya lagi. Sepertinya, ini sudah makanan sehari-hari bagi para penggemar, apalagi yang fanatik.

Yang masih sering terjadi sejak 2015 hingga sekarang misalnya fanwar antara fandom ARMY yang merupakan penggemar BTS dengan fandom EXO-L yang merupakan penggemar EXO. 

Biasanya, fanwar dipicu komentar negatif fandom satu terhadap idola fandom lain, ketika mempromosikan lagu baru. Hingga kini, fanwar antara keduanya masih kerap terjadi.

Fanwar fenomenal langsung adalah antara penggemar grup musik SECHSKIES dan H.O.T yang membuat sejumlah fans terluka. Kejadian ini bahkan dijadikan inspirasi salah satu adegan di serial K-drama, Reply 1997.

Bisakah Perkarakan Fanwar ke Ranah Hukum?

Pemicu utama fanwar sebagian besar adalah penghinaan terhadap idola salah satu fandom. Karenanya, banyak penggemar yang merasa bisa mempidanakan haters idolanya tersebut.

Tapi, apakah bisa menjerat haters idola dengan peraturan yang berlaku?

Pada dasarnya, penghinaan dan pencemaran nama baik di internet diatur dalam Pasal 27 (3) UU ITE. Beleid ini menyebut kriteria pelaku adalah setiap orang yang dengan sengaja membuat atau membagikan postingan di internet yang mengandung penghinaan.

Kalau terbukti melanggar, pelaku berpotensi dipidana penjara maksimal 4 tahun dan/atau denda maksimal Rp 750 Juta.

Tapi, siapa yang berwenang melaporkan kasus ini ke jalur hukum?

Berdasarkan lampiran SKB UU ITE, delik pidana Pasal 27 ayat (3) ini adalah delik absolut, yang berarti harus korban sendirilah yang mengadukan ke polisi, kecuali si korban masih di bawah umur.

Selain itu, yang menentukan adanya penghinaan atau pencemaran nama baik itu sendiri, adalah orang yang bersangkutan. Jadi, cuma korban lah yang bisa menilai konten itu masuk ke penghinaan atau bukan.

Kasus-Kasus Penghinaan Artis di Korea Selatan

Di Korea Selatan, agensi yang menaungi para idola K-Pop punya hak untuk melaporkan kasus penghinaan atau pencemaran nama baik seperti ini.

Big Hit Entertainment misalnya, agensi yang menaungi BTS, kerap kali melaporkan penghinaan atau hoax dari haters di media sosial. Yang terbaru, Big Hit menempuh jalur hukum untuk kritikan pedas dari netizen di komunitas DC di internet, Maret 2022 lalu.

SM Entertainment juga pernah mempolisikan netizen yang menghina dua artisnya, yaitu Taeyeon SNSD dan Chanyeol EXO, pada Oktober 2018. Hukuman denda pun tak bisa dielakkan oleh para pelaku.

Bagaimana jika penggemar yang melaporkannya pada kepolisian atau agensi di luar negeri? Ini tergantung dari tanggapan agensi tersebut maupun hukum yang berlaku di sana.

Yang jelas, fanwar yang mungkin bermula dari masalah sepele, bisa jadi sangat serius kalau sudah ditanggapi oleh artis yang bersangkutan lho! Jadi lebih hati-hati berkomentar ya People!

Penulis teks: Firda Iskandar

Editor teks: M. Akbar Wijaya

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER