Kehilangan anak, bagi orangtua, atau sebaliknya, adalah luka mendalam yang sulit terobati. Bagi Sumarsih, Paian Siahaan, dan Wanma Yetti, luka itu terus mereka bawa dan telunjuk mengarah ke satu aktor: negara. Kehilangan anggota keluarga mereka tak lepas dari keterlibatan negara dalam pelanggaran HAM masa lalu. Bagaimana mereka bertahan dalam trauma?
Latest Comment
Belum ada komentar
Jadi yang pertama mengirimkan komentar dan berinteraksi dengan pengguna lain