15 April 2023 19:04 WIB
Penulis: Bima Nur M.R.
Editor: Soni Triantoro
Andai kata peristiwa ditelannya Nabi Yunus AS oleh seekor paus dapat dimaknai sebagai bentuk teguran Tuhan, maka sebenarnya apa penyebabnya?
“Jadi Nabi Yunus diutus oleh sebuah kaum, jumlahnya menurut Al-Qur’an seratus ribu atau lebih. Beliau berdakwah sekian tahun, yang ikut beliau cuman dua orang. Tidak disambut oleh kaumnya. Akhirnya merasa ‘bosan dan marah’ dia tinggalkan kaumnya,” terang Quraish Shihab.
Dalam perjalanan meninggalkan kaumnya, para penumpang kapal bersama Nabi Yunus menghadapi ombak yang tinggi. Hingga, akhirnya diputuskan untuk menurunkan satu orang demi menyelamatkan penumpang lainnya, mekanisme undian pun ditempuh demi memperoleh nama yang akan dikorbankan.
“Diundilah nama Nabi Yunus. Mereka sebenarnya enggan, mereka lihat ini orang [Nabi Yunus AS] baik wajahnya. Diulang lagi undiannya sampai tiga kali selalu namanya [Nabi Yunus AS], akhirnya dia dilontarkan ke laut ketika itu ada ikan yang sangat besar yang menelan dia,” terang Quraish Shihab.
Teguran Tuhan
Keputusan Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan berujung ditelan oleh ikan raksasa adalah bentuk teguran dari Tuhan.
“Apa peringatannya? ‘Jangan tinggalkan tugas’. Sebenarnya, pelajarannya ada di situ. Nabi Yunus itu ditegur Tuhan, ‘kenapa kamu tinggalkan [kaumnya]? Kamu itu hanya menyampaikan soal hasil Tuhan yang menentukan’. Itu tegurannya,” ujar Quraish Shihab.
Akan tetapi, meskipun keberadaan Nabi Yunus dalam perut ikan adalah bentuk teguran dari-Nya, bukan berarti Allah SWT tidak lagi menjaga Nabi Yunus. Amalan yang menyelamatkannya adalah zikirnya.
“Di Qur’an ada dikatakan ‘dia itu terselamatkan karena dia berzikir, seandainya dia tidak berzikir, dia akan terus berada di perut ikan sampai hari kiamat’. Ulama juga banyak berkata ikan begitu besar hingga sampai sekarang pun masih ada,” pungkas Quraish Shihab.
Zikir Nabi Yunus AS
Seperti apa bunyi zikir tersebut hingga mampu menyelamatkan Nabi Yunus AS?
“Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, dan aku telah termasuk orang-orang yang berbuat aniaya kepada Mu yakni aku meninggalkan tugas. Aku sadar bahwa ini salah, di sini aku kembali,” terang Quraish Shihab.
Oleh sebab itu beberapa ulama menjelaskan firman Tuhan, ‘ingatlah Aku sewaktu kamu senang, dan Saya akan mengingat engkau pada saat engkau susah.’
Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?
Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.
Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!
KOMENTAR
Latest Comment