Dampak Hate Speech di Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

20 Feb 2024 15:02 WIB

thumbnail-article

Sad Boy in Gray Sweater Sitting on the Floor / Pexels

Penulis: Advertorial

Editor: Advertorial

Pernahkah kamu menemui hate speech atau ujaran kebencian di media sosial? Perilaku tersebut dapat membuat seseorang merasa marah, sedih, malu, dan lain sebagainya. Lantas, apa itu hate speech dan dampaknya bagi kesehatan mental?

Hate speech adalah perilaku verbal, tindakan simbolis, atau tindakan komunikatif lainnya yang sengaja mengekspresikan antipati terhadap seseorang atau kelompok tertentu. Tentu saja ini adalah ujaran kebencian yang sarat akan bias dan memicu permusuhan.

Biasanya korban hate speech adalah mereka yang menjadi target serangan verbal atau retorika merendahkan berdasarkan karakteristik pribadi atau kelompok tertentu. Ini bisa melibatkan unsur diskriminatif berdasarkan ras, agama, orientasi seksual, identitas gender, status sosial ekonomi, atau faktor-faktor lain yang membedakan individu atau kelompok. Hate speech sering kali menimbulkan dampak negatif secara psikologis, emosional, dan sosial terhadap korban, menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak inklusif.

Tujuan pelaku hate speech adalah untuk merendahkan, mengganggu, mengintimidasi, melecehkan, menghina martabat, dan mengorbankan individu atau kelompok tertentu. 

Hate speech di media sosial

Hate speech bisa dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial. Bahkan kita dapat dengan mudahnya menemukan perilaku hate speech di internet. Tak jarang ditemui hate speech di kolom komentar hingga direct message (DM).

Tahun 2020, Microsoft merilis sebuah survei bertajuk Digital Civility Index (DCI). Dalam survei tersebut tertulis bahwa Indonesia termasuk negara paling tidak sopan di dunia. Hal ini disebabkan banyaknya komentar jahat dari masyarakat Indonesia lewat sosial medianya.

Survei tersebut lantas menuai berbagai respon. Bahkan, banyak juga warganet Indonesia yang justru membanjiri unggahan Microsoft tersebut dengan komentar buruk.

Komentar-komentar inilah yang mampu menimbulkan perasaan trauma bagi korban hate speech. Korban menjadi objek penghinaan dan membuatnya merasa kehilangan harga diri. Apalagi jika ia menjadi korban hate speech di sosial media. Mengingat bahwa jejak digital sangat sulit dihilangkan.

Dampak hate speech

Korban hate speech di sosial media rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Sebab, mereka akan terus memikirkan komentar tersebut dan memunculkan perasaan insecure.

Berikut dampak hate speech terhadap kesehatan mental seseorang:

  • Mudah frustasi
  • Stress
  • Rasa tidak percaya diri
  • Perasaan malu yang berlebihan
  • Merasa tertekan
  • Sakit hati
  • Sedih
  • Marah
  • Gangguan kecemasan
  • Depresi

Dampak hate speech nyatanya bukan sesuatu yang sepele. Hal ini bisa menimbulkan trauma berkepanjangan. Jika tak segera ditangani, bukan tidak mungkin korban akan bunuh diri. 

Sudahkah kamu menjaga lisan dan tulisan agar terhindar dari tindakan hate speech kepada orang lain?

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bekerja sama dengan Narasi menggelar Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023. Tujuan utama dari festival ini adalah untuk mengajak pemuda Indonesia agar menggunakan media sosial secara bijak dan meningkatkan literasi digital mereka. Festival ini mengusung tema Anti Hate Speech, “Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi.

Melalui Festival Film Pendek SOS 2023, Indosat dan Narasi berharap dapat menyalurkan energi kreatif pemuda Indonesia dalam menciptakan karya yang inspiratif dan bermakna, sambil membangun komunitas digital yang sehat dan inklusif. #BijakBerkreasiTanpaBatas

Update terus perkembangan Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023 melalui: 

Instagram : @saveoursocmed 

Website: https://narasi.tv/indosatsos2023/

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER