Apa Itu Trust Issue? Berikut Ciri dan Gejalanya, Sekaligus Cara Mengatasinya

3 Jun 2023 13:06 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi orang dengan trust issue merasa sedih karena dikhianati berulang kali. (Sumber: Pexels/Alex Green)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Trust issue adalah kondisi psikologis yang memiliki dampak buruk pada penderitanya. Kondisi ini membuat orang kesulitan untuk menaruh kepercayaan kepada orang lain.

Trust issue atau masalah kepercayaan biasanya terjadi karena pengalaman menaruh kepercayaan yang berujung pengkhianatan atau pengalaman pahit di masa lalu.

Seseorang dengan trust issue berkemungkinan akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang berdampak pada kehidupan privat maupun profesional yang tengah dibangun.

Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu trust issue dan juga ciri-ciri orang dengan trust issue.

Apa itu trust issue?

Mempercayai adalah perilaku meyakini kebaikan dalam diri orang lain. Mempercayai orang lain menjadi hal yang merekatkan orang dalam berbagai hubungan seperti keluarga atau percintaan.

Melansir MentalHelp.net, orang dengan trust issue tidak memiliki hal tersebut. Mereka tidak meyakini adanya hal baik dari orang lain, juga tidak merasa aman dan nyaman berdampingan dengan orang lain.

Studi menyebutkan bahwa rasa percaya kepada orang lain adalah sifat yang berhubungan erat dengan pengaruh pengasuhan masa kecil dan lingkungannya.

Sementara rasa ketidakpercayaan merupakan respons terhadap pengalaman yang ia dapatkan dalam hidupnya.

Trust issue hadir ketika ketidakpercayaan tersebut terjadi secara berulang hingga otak meyakini bahwa kita tidak dapat percaya pada semua orang.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang masa kecilnya diasuh dengan pola yang tidak sehat, seperti tidak diasuh sama sekali atau cenderung mengarah ke kekerasan, cenderung mengalami masalah terhadap rasa percaya kepada orang lain.

Akan tetapi, masa kanak-kanak bukan satu-satunya faktor yang dapat membuat seseorang mengalami trust issue.

Kekecewaan, pengkhianatan, kebohongan, dan perselingkuhan yang dialami berkali-kali ketika dewasa juga dapat memicu timbulnya trust issue.

Hal ini kemudian berdampak buruk terhadap hubungan personal maupun profesional seseorang. Hal tersebut karena kepercayaan merupakan landasan bagi hubungan personal maupun profesional.

Bahkan, orang dengan trust issue dapat memiliki kecenderungan melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, dalam semua hubungan yang ia bangun.

Trust issue tidak serta merta digolongkan sebagai penyakit mental. Namun, kondisi ini mungkin menjadi gejala atau bagian penyakit mental lain.

Beberapa penyakit psikologis yang dekat dengan trust issue antara lain depresi, gangguan kecemasan, post-traumatic stress disorder (PTSD), atau gangguan kepribadian (personality disorder).

Melakukan konseling dengan psikolog atau psikiater dapat membantu menyelesaikan trust issue yang dialami oleh seseorang melalui terapi psikologis.

Ciri-ciri trust issue

Berikut adalah ciri-ciri atau gejala trust issue yang dapat dialami oleh seseorang.

1. Terlalu fokus pada Hal Negatif

Orang dengan trust issue cenderung melihat dan fokus pada hal-hal negatif dari orang lain. 

Mereka lebih mudah menyoroti kelemahan dan kekurangan daripada aspek positif. 

Jika kamu seringkali merasa skeptis dan selalu mencari kesalahan pada orang lain, ini bisa menjadi tanda adanya trust issue.

2. Kesulitan percaya omongan orang lain

Ciri trust issue selanjutnya adalah sulit untuk percaya kepada orang lain.

Orang dengan trust issue akan selalu memeriksa dan memverifikasi apa yang orang lain katakan kepadanya, bahkan dalam hal yang remeh.

Mereka merasa sulit untuk menerima omongan orang lain tanpa melakukan konfirmasi sendiri. 

Meskipun tidak ada alasan untuk tidak mempercayai orang tersebut, mereka tetap ragu sampai ada bukti yang meyakinkan.

3. Menjadi pendendam

Setelah mengalami pengkhianatan atau kekecewaan, orang dengan trust issue akan sulit memaafkan atau mempercayai orang tersebut lagi.

Langkah tersebut membuat mereka cenderung menyimpan dendam dan sulit melupakan masa lalu setiap mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain.

4. Mudah cemburu

Rasa cemburu yang berlebihan dalam hubungan percintaan adalah salah satu ciri dari trust issue

Hal ini disebabkan oleh kombinasi kompleks dari pikiran, emosi, dan perilaku yang timbul akibat ancaman yang dirasakan terhadap hubungan romantis.

5. Sulit berkomitmen

Orang dengan trust issue seringkali kesulitan dalam menjalin komitmen dalam hubungan. 

Mereka cenderung menghindari situasi yang memperlihatkan kerentanan dan ketergantungan pada pasangan.

6. Memata-matai atau memeriksa ponsel pasangan

Orang dengan trust issue cenderung mencari petunjuk atau bukti untuk membuktikan apakah pasangan mereka jujur atau tidak. 

Karena tidak percaya pada pasangan, mereka selalu mencari konfirmasi atau pembenaran untuk ketenangan pikiran atau untuk membuktikan dugaan mereka.

7. Rasa takut ditinggalkan

Trust issue seringkali disertai dengan rasa takut yang konstan untuk ditinggalkan atau ditolak oleh orang lain, baik itu dalam hubungan dengan pasangan, teman, atau kolega. 

Mereka seringkali merasakan ketidakamanan dan kekhawatiran yang berlebihan akan diabaikan atau dikhianati.

8. Menjadi penyendiri

Orang dengan trust issue cenderung merasa lebih nyaman dengan kesendirian. Mereka cenderung enggan berbagi cerita dengan orang lain dan memendam untuk diri sendiri.

Dalam lingkup pekerjaan, orang dengan trust issue juga memiliki kebiasaan untuk melakukan semua pekerjaannya sendiri, meskipun dalam kerja tim.

Rasa curiga kepada semua orang membuat mereka hanya percaya kepada diri sendiri dan akhirnya menjauh dari orang lain.

Mengatasi trust issue adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat dan memperbaiki kualitas hidup seseorang. 

Meskipun tidak termasuk kelainan mental, namun konseling dengan psikolog tetap disarankan untuk mengatasi trust issue.

Kamu juga tidak disarankan untuk melakukan self-diagnosis tentang masalah kepercayaan yang kamu miliki, hal tersebut justru akan membuat trust issue tidak ditangani dengan baik da berdampak lebih jauh.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER