Sejarah Denim Day: Sebuah Simbol Perlawanan atas Kekerasan Seksual

8 May 2023 19:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi aksi protes ketika denim day. (Sumber: Peace Over Violence)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Pernahkah kamu mendengar istilah Denim Day? Istilah tersebut tidak hanya sebagai perayaan menggunakan pakaian berbahan denim atau jeans. Lalu, apa itu Denim Day?

Denim Day adalah hari peringatan aksi perlawanan kekerasan seksual. Ini adalah bentuk solidaritas terhadap korban kekerasan seksual yang sering mendapat ketidakadilan, baik secara hukum maupun victim blaming.

Denim Day dicetuskan pertama kali oleh Peace Over Violence. Perayaan ini biasa diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan April guna menghormati Bulan Kesadaran Serangan Seksual (Sexual Assault Awareness Month). 

Sejarah Denim Day

Melansir laman Peace Over Violence, Denim Day berangkat dari suatu kasus kekerasan seksual yang pernah terjadi di Italia. Pada musim panas tahun 1998, seorang perempuan berusia 18 tahun diperkosa oleh instruktur mengemudi yang berusia 45 tahun.

Instruktur tersebut membawa perempuan ini ke suatu jalan terpencil. Di sana, ia memaksa murid perempuannya untuk keluar dari mobil dan melepas celana jeans dari kakinya. 

Tak berhenti sampai di situ, instruktur pun memperkosa perempuan tersebut dan mengancam akan membunuhnya jika ia memberi tahu peristiwa ini kepada orang lain.

Sesampainya di rumah, korban menceritakan kejadian pemerkosaan tersebut kepada orang tuanya. 

Mereka pun membantu anaknya untuk mengajukan tuntutan. Akhirnya, pelaku pun ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara atas dasar tindakan pemerkosaan.

Rupanya kasus ini sampai ke Mahkamah Agung Italia. Di sana, Hakim Ketua menyatakan bahwa kasus ini dibatalkan sehingga pelaku dibebaskan.

Alasan pembebasan tersebut adalah karena korban mengenakan jeans yang sangat ketat sehingga ia membantu melepas jeans tersebut. 

Menurut hakim setempat, tindakan melepas jeans ini bukan termasuk pemerkosaan, melainkan seks suka sama suka.

Vonis ini pun membuat para perempuan di Parlemen Italia marah. Mereka pun beraksi memprotes vonis tersebut dengan mengenakan jeans ke tempat kerja.

Tidak hanya di Italia, aksi ini menyebar hingga California untuk menunjukkan solidaritas terhadap korban kekerasan seksual.

Hingga akhirnya salah seorang feminis Amerika Serikat dan Direktur Eksekutif LA’s Commission on Assaults Against Women (Peace Over Violence) Patricia Giggans menetapkan hari Rabu terakhir bulan April sebagai Denim Day.

Cara partisipasi dalam Denim Day

Denim Day masih terus dilaksanakan hingga tahun 2023 ini. Kamu bisa ikut berpartisipasi menunjukkan solidaritas terhadap korban kekerasan seksual. 

Cara partisipasinya adalah dengan mengenakan pakaian berbahan denim setiap hari Rabu terakhir bulan April.

Lebih dari itu, kamu juga bisa menggunakan suaramu untuk mendukung korban dan penyintas kekerasan seksual. 

Korban harus dilindungi dari segala bentuk ketidakadilan dan ancaman yang diberikan kepadanya. Hal tersebut karena korban rentan terkena victim blaming atau menyalahkan korban atas kejadian yang menimpanya.

Selain itu, kamu juga bisa ikut menyebarkan kesadaran melawan kekerasan seksual. 

Apalagi sekarang negara kita memiliki payung hukum untuk mengadili segala bentuk kekerasan seksual yaitu Undang-Undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).

Kekerasan seksual dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Oleh karena itu, kita harus sama-sama berupaya melawan kekerasan seksual tersebut.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER