Apa itu Ikigai: Konsep Kuno Hidup Bahagia ala Orang Jepang

15 Dec 2022 19:12 WIB

thumbnail-article

Orang lanjut usia dan paruh baya berolahraga dengan barbel kayu selama acara promosi kesehatan untuk menandai "Hari Penghormatan terhadap Lansia" Jepang di sebuah kuil di Tokyo. REUTERS/Toru Hanai

Penulis: Elok Nuriyatur Rosyidah

Editor: Rizal Amril

Apakah kamu lagi jenuh dengan rutinitas sehari-hari, merasa lelah dan kurang semangat menjalani hari-hari?

Kalau iya, Ikigai bisa jadi salah satu alternatif solusi. Ikigai merupakan sebuah filosofi hidup yang berkembang di Jepang sejak dulu kala.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu), istilah Ikigai (生き甲斐) terdiri dari kata “Iki” yang berarti kehidupan, dan “Gai” yang berarti nilai.

Menurut FS Natasia dalam skripsinya yang berjudul “Konsep Ikigai yang Menginspirasi Masyarakat Jepang untuk Hidup Sehat secara Jiwa dan Tubuh” (2020), menyebutkan bahwa penelitian terhadap konsep Ikigai sebagai filosofi hidup pertama kali dilakukan oleh seorang profesor Jepang bernama Akihiro Hasegawa.

Dalam riset Hasegawa pada tahun 2001, profesor Universitas Toyo Eiwa tersebut menemukan bahwa konsep Ikigai sudah muncul sejak periode Heian.

Periode Heian merupakan periodisasi kekaisaran Jepang yang berlangsung pada tahun 794 hingga 1185 Masehi. 

Kala itu, masyarakat Jepang percaya bahwa dengan menemukan tujuan hidup yang tepat, kita akan menemukan kebahagiaan hidup dalam keseharian kita.

Oleh karenanya, secara umum konsep Ikigai adalah cara hidup dengan terlebih dahulu mengetahui apa tujuan kita dalam hidup terlebih dahulu.

Tujuan hidup yang dimaksudkan dalam konsep Ikigai ini dapat kita temukan dengan mencari titik temu dari 4 elemen kehidupan, yakni Jounetsu, Shimei, Tenshoku, dan Shokugyou.

Untuk lebih jelas, konsep Ikigai dapat dijelaskan dengan diagram berikut ini.

Diagram elemen hidup Ikigai. (Sumber: ameblo.jp)

 

Dalam konsep hidup ini, seseorang dikatakan telah mencapai Ikigai jika telah menemukan titik tengah dari empat elemen hidup yang ia miliki.

4 elemen hidup Ikigai

1. Kegemaran/Passion/Jounetsu  

Elemen ini biasanya dapat dipahami sebagai sesuatu yang sangat kamu suka, bisa dari kegemaran atau kegiatan yang kamu suka.

Kegemaran yang dimaksud di sini bisa berarti apa saja, dari aktivitas keseharian hingga minat. 

Misalnya, kamu senang membaca puisi, akhirnya kamu memutuskan untuk menulis puisi. Nah, itu yang disebut passion atau kegemaran dalam Ikigai.

2. Misi/Mission/Shimei

Setelah mengetahui apa yang kamu sukai atau passion, elemen kedua ada mission

Misi adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitar kita atau gabungan dari apa yang kita cintai dengan kebutuhan dunia, tentunya setiap orang memiliki misi hidup yang berbeda.

Mudahnya, apa yang bisa kamu lakukan untuk komunitas masyarakat di sekitarmu. 

Misalnya, jika kamu memiliki kegemaran menanam, misi yang bisa kamu lakukan adalah melakukan konservasi alam untuk kelangsungan hidup manusia.

3. Pekerjaan/Vocation/Tenshoku

Pekerjaan dalam Ikigai dimaknai dalam dua hal. Pertama, pekerjaan sebagai tuntutan memenuhi kebutuhan hidup. Kedua, pekerjaan sebagai upaya kamu agar berguna untuk masyarakat sekitar. 

Sementara vocation yang dimaksud dalam Ikigai adalah titik tengah antara keduanya.

Misalnya, kamu telah memiliki kegemaran dalam hal menanam tanaman, kamu juga punya misi untuk melakukan konservasi alam. 

Maka kamu perlu pekerjaan (vocation) yang, selain membuatmu bisa bertahan hidup, juga mengakomodasi kegemaran dan misimu.

4. Profesi/Profession/Shokugyou

Profesi dapat kamu temui di saat kamu sudah menemukan apa yang kamu sukai dan menentukan bidang keahlianmu. 

Biasanya, pekerjaan ini bercirikan ketiadaan rasa dituntut atau terbebani ketika melakukannya.

Profesi, dalam Ikigai, harus lebih spesifik daripada vocation. Misalnya, jika konservasi alam adalah keahlianmu, maka profesimu bisa jadi adalah peneliti pusat konservasi.

Itulah konsep hidup Ikigai. Apakah kamu sudah menemukan konsep hidup Ikigai? Atau mungkin kamu sudah menerapkannya selama ini?

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER