Pentingnya manajamen inventaris di suatu perusahaan. Sumber: Investopedia
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Margareth Ratih. F
Istilah inventaris atau persediaan mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam produksi serta barang yang diproduksi yang tersedia untuk dijual.
Persediaan perusahaan mewakili salah satu aset terpenting yang dimilikinya karena perputaran persediaan merupakan salah satu sumber utama untuk menghasilkan pendapatan dan pendapatan selanjutnya bagi pemegang saham perusahaan.
Ada tiga jenis persediaan, termasuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Itu dikategorikan sebagai aset lancar di neraca perusahaan.
Pengertian Inventaris
Persediaan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Ini didefinisikan sebagai rangkaian barang yang digunakan dalam produksi atau barang jadi yang dipegang oleh perusahaan selama kegiatan bisnis pada umumnya.
Ada tiga kategori umum persediaan, termasuk bahan baku (persediaan yang digunakan untuk memproduksi barang jadi), barang dalam proses, dan barang jadi atau yang siap untuk dijual.
Seperti disebutkan di atas, inventaris diklasifikasikan sebagai aset lancar di neraca perusahaan, dan berfungsi sebagai penyangga antara produksi dan pemenuhan pesanan.
Ketika item inventaris dijual, biaya penyimpanannya dipindahkan ke kategori harga pokok penjualan (HPP) pada laporan laba rugi.
Persediaan dapat dinilai dengan tiga cara berikut ini:
Metode first-in first-out (FIFO), bahwa harga pokok penjualan didasarkan pada biaya bahan yang dibeli paling awal. Sebaliknya, biaya penyimpanan persediaan yang tersisa didasarkan pada biaya bahan yang dibeli terakhir
Metode last-in, first-out (LIFO), bahwa harga pokok penjualan dinilai dengan menggunakan harga pokok bahan yang dibeli terakhir, sedangkan nilai sisa persediaan berdasarkan bahan yang paling awal dibeli.
Metode weighted average, yang membutuhkan penilaian persediaan dan COGS berdasarkan biaya rata-rata semua bahan yang dibeli selama periode tersebut.
Pertimbangan Khusus
Banyak produsen bermitra dengan pengecer untuk mengirimkan inventaris mereka. Persediaan konsinyasi adalah persediaan yang dimiliki oleh pemasok/produsen (umumnya grosir) tetapi dipegang oleh pelanggan (umumnya pengecer).
Pelanggan kemudian membeli persediaan setelah dijual ke pelanggan akhir atau setelah mereka mengkonsumsinya (misalnya untuk memproduksi produk mereka sendiri).
Manfaat bagi pemasok adalah produk mereka dipromosikan oleh pelanggan dan mudah diakses oleh pengguna akhir. Manfaat bagi pelanggan adalah mereka tidak mengeluarkan modal sampai menjadi keuntungan bagi mereka.
Dengan kata lain mereka hanya membelinya saat pengguna akhir membelinya dari mereka atau sampai mereka menggunakan inventaris untuk operasi mereka.
Manajemen persediaan
Memiliki jumlah persediaan yang tinggi untuk waktu yang lama biasanya bukanlah ide yang baik untuk sebuah bisnis. Hal itu disebabkan oleh adanya tantangan yang dihadirkan, termasuk biaya penyimpanan, biaya pembusukan, dan ancaman keusangan.
Memiliki terlalu sedikit persediaan juga memiliki kelemahan. Misalnya, sebuah perusahaan menghadapi risiko erosi pangsa pasar dan kehilangan keuntungan dari potensi penjualan.
Prakiraan dan strategi manajemen inventaris, seperti sistem inventaris just-in-time (JIT) dengan biaya backflush, dapat membantu perusahaan meminimalisir biaya inventaris karena barang dibuat atau diterima hanya saat dibutuhkan.
Jenis Inventaris
Ingatlah bahwa persediaan umumnya dikategorikan sebagai bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. IRS juga mengklasifikasikan barang dagangan dan persediaan sebagai kategori persediaan tambahan.
Bahan baku adalah bahan yang tidak diproses yang digunakan untuk menghasilkan barang. Contoh bahan baku antara lain:
- Aluminium dan baja untuk pembuatan mobil
- Tepung untuk bakery yang memproduksi roti
- Minyak mentah yang disimpan oleh kilang
Persediaan barang dalam proses adalah barang setengah jadi yang menunggu untuk diselesaikan dan dijual kembali. Barang jadi adalah produk yang melalui proses produksi, dan selesai kemudian siap untuk dijual.
Pengecer biasanya menyebut inventaris ini sebagai barang dagangan. Contoh umum barang dagangan meliputi barang elektronik, pakaian, dan mobil yang dipegang oleh pengecer.
Contoh Inventaris
Pertimbangkan produk seperti Zara, yang beroperasi dengan jadwal musiman. Karena sifat perputaran mode cepat, Zara, seperti pengecer mode lainnya berada di bawah tekanan untuk menjual persediaan dengan cepat.
Barang dagangan Zara adalah contoh persediaan dalam tahap produk jadi. Di sisi lain, kain dan bahan produksi lainnya dianggap sebagai bentuk persediaan bahan baku.
Apa yang Bisa Diberitahukan Inventaris Tentang Bisnis?
Salah satu cara untuk melacak kinerja bisnis adalah kecepatan perputaran persediaannya. Ketika sebuah bisnis menjual inventaris pada tingkat yang lebih cepat daripada pesaingnya, hal itu menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih rendah dan biaya peluang yang lebih rendah. Akibatnya, mereka sering mengungguli, karena ini membantu efisiensi penjualan barangnya.
Demikian penjelasan terkait pengertian inventaris, jenis-jenis inventaris, serta contoh yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
KOMENTAR
Latest Comment