Oligarki Adalah: Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, Hingga Dampaknya bagi Masyarakat Sipil

24 Juli 2023 18:07 WIB

Narasi TV

Kartun "The Bosses of the Senate" karya Joseph Keppler yang menggambarkan oligarki politik di Amerika. Kartun ini pertama kali dipublikasi di majalah Puck. (Sumber: senate.gov)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Oligarki adalah konsep struktur kekuasaan yang kekuasaan tertinggi hanya dipegang oleh segelintir kelompok dengan pengaruh kuat, baik dari segi kekayaan, pendidikan, pemerintahan, bahkan militer. 

Filsuf Plato mendefinisikan oligarki sebagai degradasi sistem kekuasaan aristokrasi, yang awalnya dipimpin oleh para cerdik pandai menjadi dipimpin oleh segelintir kelompok yang memerintah demi kepentingan kelompoknya sendiri.

Jeffrey A. Winters dalam bukunya berjudul Oligarki (2011) mendefinisikan istilah oligarki sebagai proses dari tatanan politik sejumlah kecil individu yang memiliki kekuatan untuk mempertahankan kekuasaan dan kekayaan oleh pelaku yang memiliki sumber daya material.

Pelaku, yang dalam hal ini disebut aktor oligarki, adalah mereka yang menguasai dan mengendalikan konsentrasi sumber kekayaan secara masif untuk mempertahankan kekayaannya. 

Dengan begitu, para oligarki cenderung mendapatkan posisi yang eksklusif dalam stratifikasi sosial.

Ciri-ciri oligarki

Meskipun sebagian besar konsep struktur kekuasaan dipimpin oleh sebagian kecil orang, namun oligarki dapat dibedakan melalui ciri-ciri berikut.

  • Kekuasaan dipegang kelompok kecil masyarakat
    Kelompok kecil yang dimaksud ini adalah mereka yang memiliki uang. Dengan uang, mereka akan sangat mudah masuk dan mengendalikan pemerintahan.
  • Adanya ketidaksetaraan dari segi materi yang ekstrem (kesenjangan)
    Ciri kedua adalah adanya kesenjangan ekonomi yang ekstrem. Kesenjangan menjadi salah satu situasi yang mendorong terjadinya oligarki.
  • Berhubungan dengan uang dan kekuasaan
    Dengan uang, maka kekuasaan dan kekayaan kelompok tersebut akan semakin kuat dan kokoh.
  • “Kekuasaan” adalah kunci melestarikan kekayaan
    Kekuasaan ini dijadikan sebagai sarana menambah kekayaan sepihak. Oleh karena itu, hak rakyat kecil tidak menjadi tujuan utama kelompok oligarki.

Jenis oligarki

Winters menyebutkan empat jenis oligarki yang dominan di masyarakat. Berikut empat jenis oligarki:

  • Oligarki panglima (warring)
    Oligarki ini mengumpulkan kekayaan dengan menaklukkan dan mengambil surplus dari produsen primer. Dengan kata lain, oligarki panglima mengandalkan kekuatan untuk merebut kekuasaan. Contohnya adalah Kekaisaran Byzantium di mana kekuasaan jatuh di tangan panglima paling kuat.
  • Oligarki penguasa kolektif (ruling)
    Oligarki penguasa kolektif berarti mempertahankan kekayaan dan memerintah komunitas dengan melakukannya bersama-sama. Contohnya adalah dalam lembaga pemerintahan.
  • Oligarki sultanistik (sultanistic)
    Oligarki sultanistik adalah mempertahankan kekayaan yang dilakukan oleh oligarki “bersenjata” dengan menguasai daerah masing-masing secara tersendiri, bukan oleh negara yang dibatasi hukum. Contohnya adalah pada masa pemerintahan Soeharto.
  • Oligarki sipil (civil)
    Oligarki sipil adalah mereka yang tidak bersenjata dan tidak berkuasa langsung. Mereka menyerahkan kekuasaan kepada lembaga dengan hukum yang kuat. Tujuannya adalah untuk mempertahankan harta yang dimiliki. Biasanya, oligarki sipil bersifat demokratis dan terlibat dalam Pemilu.

Dampak oligarki

Berdasar penjelasan di atas, maka dampak yang ditimbulkan dari sistem oligarki ini di antaranya:

  • Mengancam kesejahteraan masyarakat
    Para elit atau pemilik kekuasaan ini akan terus melestarikan kekayaannya dan kekuasaannya. Hal tersebut tentu akan mengancam kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, mereka justru abai terhadap hak masyarakat yang tidak memiliki kekayaan dan kekuasaan.
  • Menghilangkan hak partisipasi warga negara
    Oligarki dapat memberangus hak partisipasi warga negara. Para elit akan masuk dalam proses politik negara, serta memegang penuh kendali keputusan tersebut. Hal ini tentu saja dapat menghilangkan hak partisipasi warga negara.
  • Melanggengkan kekuasaan ekonomi dan politik
    Para elit cenderung akan mempertahankan “namanya” agar tetap memiliki kekuasaan. Dengan begitu, kekuasaan ekonomi dan politik mereka akan terus ada. Hal ini dapat mempersempit ruang demokrasi masyarakat sipil.

Demikian penjelasan mengenai oligarki. Perlu diingat bahwa tidak semua kaum elit adalah oligarki. Namun, kelompok oligarki biasanya berasal dari kaum elit.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR