Mengenal Operasi Bariatrik: Jenis, Manfaat, dan Risikonya

25 Jun 2023 08:06 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi operasi bariatrik. Sumber: alodokter.com.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Operasi bariatrik merupakan prosedur bedah yang bertujuan untuk menurunkan berat badan. 

Prosedur ini biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang tidak bisa menurunkan berat badannya dengan diet atau olahraga.

Sebagaimana diketahui, obesitas atau kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan yang serius. 

Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit jantung atau stroke.

Penderita obesitas yang tidak berhasil menurunkan berat badan dengan melakukan diet, mengonsumsi obat-obatan, atau berolahraga rutin biasanya akan disarankan untuk menjalani operasi bariatrik. 

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan operasi bariatrik? Bagaimana operasi bariatrik dapat membantu menurunkan berat badan?

Apa itu operasi bariatrik?

Dilansir dari Mayo Clinic, prosedur operasi bariatrik melibatkan modifikasi saluran cerna untuk membantu pasien mengurangi berat badan.

Beberapa prosedur bertujuan untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung pasien. Sementara itu, prosedur lainnya bertujuan untuk mengurangi kemampuan tubuh dalam melakukan penyerapan nutrisi. 

Keduanya sama-sama bertujuan untuk mengatur banyaknya kalori yang bisa dikonsumsi dan diserap oleh tubuh. 

Operasi bariatrik masih sangat jarang dilakukan di Indonesia, tidak seperti di negara tetangga Filipina di mana prosedur ini telah diperkenalkan sejak delapan tahun yang lalu dan menjadi sangat populer. 

Operasi bariatrik disarankan bagi penderita obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) 35–39,9 atau obesitas ekstrim dengan BMI 40 atau lebih. 

Jenis operasi bariatrik 

Terdapat beberapa jenis operasi bariatrik yang lazim dilakukan, antara lain:

  1. Gastric bypass

Gastric bypass merupakan prosedur yang paling umum dilakukan di antara prosedur bariatrik lainnya. 

Operasi ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah makanan yang bisa dikonsumsi pasien dalam sekali duduk sekaligus mengurangi penyerapan nutrisi oleh tubuh.

Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memisahkan lambung menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang lebih kecil dan bagian bawah yang lebih besar. 

Kemudian, dokter akan memotong usus halus menjadi lebih pendek dan menyambungkannya ke bagian lambung yang lebih kecil.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ruang tampung makanan di lambung dan mengurangi penyerapan nutrisi makanan di usus halus.

  1. Sleeve gastrectomy

Metode ini menghilangkan sekitar 70–80 persen bagian lambung, menyisakan bagian kecil yang berbentuk memanjang.

Dengan begitu, daya tampung lambung menjadi jauh lebih sedikit. Selain itu, pasien juga akan merasa lebih cepat kenyang dan mengalami penurunan nafsu makan. 

  1. Adjustable gastric band

Prosedur ini dilakukan dengan mengikat lambung dengan sebuah alat khusus yang berbentuk menyerupai cincin. Alat ini dapat dikencangkan maupun dikendurkan sesuai dengan kebutuhan. 

Tujuannya pengikatan lambung adalah untuk membatasi jumlah makanan yang dapat dikonsumsi serta membuat pasien merasa lebih cepat kenyang.

  1. Biliopancreatic diversion with duodenal switch

Metode ini terdiri dari dua tindakan, pertama yaitu memotong sebagian besar bagian lambung seperti pada metode sleeve gastrectomy. 

Selanjutnya, lambung yang telah dipotong disambungkan dengan bagian akhir usus halus. Dengan begitu, makanan tetap akan bercampur dengan asam lambung, cairan empedu, dan enzim pencernaan di usus besar. 

Namun, metode ini membuat jumlah nutrisi yang diserap tubuh berkurang secara signifikan sehingga berisiko menyebabkan kekurangan gizi.

Manfaat operasi bariatrik 

Berikut ini beberapa manfaat dari operasi bariatrik:

  1. Mampu menghasilkan penurunan berat badan yang bertahan dalam jangka waktu lama.
  2. Mampu meningkatkan angka harapan hidup.
  3. Mengurangi risiko terjangkit penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke, kolesterol, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
  4. Membantu meningkatkan kualitas hidup baik dari segi fisik maupun psikologis. 

Risiko operasi bariatrik 

Meski terdengar seperti solusi instan dari obesitas, operasi bariatrik bukannya tanpa risiko. Beberapa efek samping dari operasi bariatrik yang dapat dialami pasien antara lain:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Kesulitan bernapas
  • Pembekuan darah
  • Masalah pada paru-paru dan pernapasan
  • Kebocoran sistem pencernaan 

Ada pula risiko jangka panjang dari prosedur bariatrik yang meliputi:

  • Sumbatan pada usus
  • Masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi
  • Munculnya sindrom dumping yang menyebabkan diare, pusing, mual, hingga muntah
  • Terbentuknya batu empedu
  • Hernia
  • Luka di saluran cerna
  • Penyempitan di area lambung dan usus yang dijahit
  • Malnutrisi 

Supaya operasi bariatrik berjalan dengan lancar dengan efek samping yang minimal, pasien perlu melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menjalani prosedur. 

Jangan lupa untuk berkonsultasi dan mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter sebelum dan setelah melakukan operasi bariatrik.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER