Fakta-fakta Pengungsi Rohingya yang Kedatangannya Tuai Pro-Kontra di Indonesia

28 Dec 2023 18:12 WIB

thumbnail-article

Pengungsi Rohingya di Aceh. (Sumber: ANTARA FOTO)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh menjadi perhatian publik dalam rentang waktu dua bulan terakhir.

Kedatangan para pengungsi tersebut diikuti dengan meluaskan narasi penolakan yang timbul.

Hal tersebut diperparah dengan munculnya hoaks dan disinformasi yang masif mengenai pengungsi Rohingya dalam beberapa waktu terakhir di media sosial.

Terbaru, butut dari narasi pro-kontra kedatangan pengungsi Rohingya tersebut, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara Aceh memindahkan pengungsi Rohingya secara paksa dari Balai Meuseuraya Aceh pada Rabu (27/12/2023).

Dalam video yang beredar di media sosial, peristiwa tersebut diwarnai aksi kekerasan dari para mahasiswa yang melempari para pengungsi.

Namun, siapa sebenarnya etnis Rohingya, dari mana mereka, dan mengapa mereka mengungsikan diri?

Fakta pengungsi Rohingya

Berikut merupakan fakta-fakta mengenai pengungsi Rohingya, etnis minoritas muslim di Asia Tenggara yang harus pergi meninggalkan tanah airnya sendiri.

1. Etnis minoritas di Myanmar

Rohingya adalah etnis minoritas muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar.

Sebelum mengalami diskriminasi dan memilih untuk mengungsi, etnis Rohingya di Myanmar umumnya tinggal di daerah Rakhine, salah satu daerah termiskin di Myanmar.

2. Mulai mengungsi sejak 1990-an

Krisis kemanusian yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar bermula ketika junta militer Myanmar mengeluarkan kebijakan kewarganegaraan pada 1982.

Dalam kebijakan tersebut, komunitas Rohingya tidak dianggap sebagai etnis asli Myanmar dan karenanya tidak diberi kewarganegaraan.

Sejak saat itu, etnis Rohingya hidup tanpa kewarganegaraan (stateless).

Puncak krisis terjadi pada 2017, ketika etnis Rohingya dipaksa pergi dari Myanmar melalui serangkaian aksi kekerasan berskala besar.

Lebih dari 742.000 orang terpaksa mencari perlindungan ke Bangladesh setelah desa mereka dibakar dan ribuan orang dibunuh.

3. Mengungsi ke berbagai negara

Sejak tahun 1990-an, etnis Rohingya yang mendapatkan diskriminasi menjadikan Bangladesh sebagai tempat tujuan.

Akan tetapi, eskalasi konflik yang memuncak dalam skala besar pada 2017 lalu membuat gelombang pengungsi Rohingya di Bangladesh meningkat pesat.

Peningkatan jumlah pengungsi di kamp-kamp pengungsian Bangladesh secara signifikan dan dalam waktu yang relatif singkat membuat kondisi para pengungsi di sana kian memburuk.

Menurut UNHCR, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa keluarga-keluarga pengungsi Rohingya memilih untuk pergi mencari tempat mengungsi lainnya.

Selain Bangladesh, UNHCR kini mencatat para pengungsi Rohingya tersebar di Indonesia, Malaysia, dan India.

4. Rohingnya di Indonesia mayoritas perempuan dan anak-anak

Menurut keterangan UNHCR, mayoritas pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia dalam bulan November-Desember 2023 adalah perempuan dan anak-anak.

Dalam catatan organisasi PBB tersebut, perempuan dan anak-anak yang tiba di Indonesia dalam bulan November-Desember merupakan lebih dari 70 persen dari keseluruhan pengungsi yang datang.

UNHCR juga menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengingatkan bahwa para pengungsi Rohingya harus mengikuti hukum dan adat istiadat yang berlaku di Indonesia selama berada di sini.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER