Doa Iftitah Muhammadiyah Arab, Latin dan Terjemahannya

2 Jan 2024 11:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi muslim tengah melafalkan doa iftitah dalam salat. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Membaca doa iftitah adalah salah satu rukun salat yang sunah dilakukan setelah melaksanakan takbiratulihram.

Dalam Islam, terdapat beberapa bentuk doa iftitah yang berbeda-beda. Dalam kitab Nihayatuz Zain, Imam Nawawi memasukkan lima jenis doa iftitah yang berbeda untuk menjelaskan adanya perbedaan lafaz doa iftitah untuk salat.

Umumnya, dari beberapa jenis doa iftitah tersebut, orang yang melaksanakan salat akan memilih salah satu darinya sesuai dengan mahzab atau aliran yang ia anut.

Meskipun demikian, Imam Nawawi menjelaskan bahwa diperbolehkan bagi seorang muslim membaca lebih dari satu jenis doa iftitah dalam satu salat. Hal tersebut, jelas Imam Nawawi, dapat menambah nilai pahala sunah dalam salat.

Aliran agama Islam di Indonesia sendiri umumnya terbagi berdasarkan perkembangan dua organisasi Islam terbesar, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Pemahaman para ulama dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut juga tak jarang berbeda, namun perbedaan keduanya umumnya berada dalam tataran tafsir dan bukan akidah.

Salah satu perbedaan tersebut, misalnya, terdapat dalam lafaz doa iftitah yang dianjurkan dibaca oleh orang yang melaksanakan salat.

Meskipun demikian, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi, memang terdapat beberapa jenis lafaz doa iftitah yang umum dikenal dalam Islam.

Meskipun berbeda, doa iftitah sebagai sunah salat tidak dibantah oleh kedua organisasi tersebut, bahkan mayoritas mahzab besar Islam (seperti Hanafi, Syafi’i, dan Hambali)  juga mengamini bahwa doa tersebut merupakan sunah salat.

Doa iftitah Muhammadiyah

Bagi umat Islam yang mengimani ajaran Muhammadiyah, biasanya akan menggunakan doa iftitah berikut ketika melaksanakan salat:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ

Allahumma baa’id bainii wa baina khathayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allahummaghsil khathayaaya bil maa-I wats tsalji wal barad.

Artinya: “ Wahai Allah Jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.”

Doa iftitah Muhammadiyah versi lainnya

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ)، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لا إلَهَ لِي إِلا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَكْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنتَ وَاهْدِنِي لأَحْسَنِ الأَخْلاقِ لا يَهْدِى لَأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لا يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالخَيْرُ كُله في يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal ardh, hanifan musliman wama ana minal musyrikiin, inna sholaati wanusukii wamahyaaya wamamaati lillahi robbil 'alamin. Laa syarikalahu wabidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin [wa anaa minal muslimiin]. Allahumma antal malik. Laa ilaaha illa anta. Anta robbii wa ana 'abduka. Zholamtu nafzi wa'taroftu bidzanbi, faghfirlii dzunubii jami'aa. La yaghfirudz dzunuba illaa anta. Wahdini liahsanil akhlaqi, laa yahdi li ahsanihaa illaa anta. Washrif 'annii sayyi'ahaa la yashrifu 'annii sayyi'ahaa illa anta. Labbaika wa sa'daika, wal khoiru kulluhuu fii yadaika. Wasy syarru laisa ilaika anaa bika wa ilaika. Tabaarokta wa ta'aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilatik.

Artinya: "Aku menghadapkan wajahku kepada Dia Yang menciptakan langit dan bumi, tegak dan Muslim, dan aku bukan dari orang-orang musyrik. Aku mati demi Allah, Tuhan semesta alam, Dia tidak memiliki pasangan, dan dengan itu aku telah diperintahkan, dan Aku yang pertama dari umat Islam (dan aku dari umat Islam), ya Allah, Engkau adalah Raja, aku tidak memiliki Tuhan selain Engkau, Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu. Ampunilah aku semua dosaku, tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau , dan tuntunlah aku dengan perilaku terbaik, tidak ada yang membimbing mereka kecuali Engkau, dan jauhkan kejahatan dariku. Oh, tidak ada yang bisa menjauhkan kejahatannya dariku kecuali Anda siap melayani Anda dan bahagia, dan semua kebaikan adalah di tangan Anda, dan kejahatan bukan untuk Anda, saya di dalam Anda dan untuk Anda saya bertobat. Saya meminta maaf dan bertobat kepada Anda."  (HR Muslim).

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER