Ganjar Menanggapi Isu Presiden Boneka dan Ejekan kepada PDIP

20 September 2023 14:09 WIB

Narasi TV

Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa edisi "3 Bacapres Bicara Gagasan" pada Selasa (19/9/2023). (Sumber: YouTube/Najwa Shihab)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait isu presiden boneka dan ejekan kepada partai PDIP dalam acara Mata Najwa “3 Bacapres Bicara Gagasan” yang di gelar di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023).

Ganjar memberikan tanggapan tersebut setelah ditanya oleh seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata API DIY bernama Asya yang hadir dalam acara Mata Najwa tersebut.

"Bagaimana tanggapan Bapak soal isu presiden boneka dan bagaimana tanggapan Bapak mengenai citra PDIP saat ini yang kita tahu selalu jadi bahan ejekan di media sosial?" katanya, diikuti sorakan para hadirin.

Bacapres PDI Perjuangan itu pun langsung menanggapi pertanyaan tersebut. Bagi Ganjar, seorang presiden memiliki independensi penuh karena seorang presiden menjalankan amanat langsung dari konstitusi.

"Presiden adalah presiden. Dia menjalankan amanat penuh dari konstitusi yang ada, titik tidak ada komanya," ucap Ganjar memberi penjelasan.

Akan tetapi, Ganjar tidak menampik jika pengaruh dari luar presiden bisa jadi turut memengaruhi pengambilan keputusan.

Oleh karenanya, untuk mencari tahu apakah seorang presiden menjadi boneka, ia memberikan tiga rambu-rambu.

"Dari waktu ke waktu kamu bisa menilai bagaimana sebuah keputusan bisa diambil. Seboneka apa mereka mendapatkan pengaruh dari luar. Apakah dari pengusungnya? Apakah intervensi proksi dari negara lain? Ataukah dari kelompok? Kalau kemudian satu per satu bisa diperbandingkan maka penilaian itu akan bisa kamu dapatkan,” kata Ganjar. 

Meskipun demikian, kata Ganjar, presiden punya cukup kekuasaan untuk memastikan bahwa dirinya punya independensi.

“Tapi presiden adalah orang yang disumpah menjalankan konstitusi, dia punya independensi penuh," imbuh Ganjar.

Ganjar tanggapi PDIP yang menjadi bahan ejekan

Mengenai pertanyaan tentang citra PDIP, alumni UGM tak ambil pusing dengan hal tersebut. Menurut Ganjar, tak ada demokrasi tanpa partai politik.

Ia mengaku bahwa nyinyiran tentang partai sudah ada sejak pertama kali ia masuk PDIP ketika masih menjadi mahasiswa UGM.

"Saat demo di Bunderan [UGM], saya berdiskusi ke teman-teman, kita demo terus kok tidak ada hasil. Apa yang mesti kita lakukan? Kita harus masuk dalam sistem untuk bisa mengambil keputusan. Saya masuk partai dan saya diledek,” tuturnya.

Daripada mementingkan ejekan yang datang, menurutnya lebih baik ia menggunakan waktu untuk bekerja.

“Saya anggota PDI Perjuangan, hari ini Anda boleh menilai saya, apakah saya bisa berpihak pada wong cilik, si Marhaen itu,” pungkasnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR