Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Selama ini, menari hanya dikenal sebagai kesenian yang diekspresikan lewat gerakan tubuh. Siapa sangka bahwa hobi dance atau menari dapat menjadi media untuk trauma healing (menyembuhkan trauma).
Alunan musik menenangkan dan emosi yang disalurkan lewat gerakan membuat aktivitas menari mampu menyembuhkan post-traumatic stress disorder (PTSD). Trauma healing ini dikenal dengan istilah Dance/Movement Therapy (DMT). Di Indonesia sendiri metode penyembuhan ini belum banyak dilakukan.
Mengenal Dance Movement Therapy (DMT)
Dance Movement Therapy (DMT) merupakan terapi kreatif bersamaan dengan terapi drama, seni, dan musik. Terapi ini membantu kita untuk mengekspresikan diri secara non verbal dan mengeksplorasi diri sendiri atau situasi tertentu. Tarian saat DMT dikenal mampu meningkatkan kesehatan mental bagi orang-orang yang memiliki trauma, cemas, hingga depresi.
DMT mengajak kita untuk melacak sensasi tubuh dan nafas, mengeksplorasi gerakan dan emosi, serta memproses perasaan yang timbul akibat gerakan-gerakan tertentu. Tidak hanya itu, DMT juga membantu kita yang merasa kesulitan dalam menyampaikan emosi atau pengalaman secara verbal.
Beberapa hal yang membuat DMT mampu menjadi trauma healing di antaranya:
Tidak perlu koreografi khusus, dance bisa dilakukan secara bebas, mengalir mengikuti alunan musik dan emosi.
Manfaat melakukan DMT
Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika melakukan dance untuk trauma healing, diantaranya:
Walaupun memiliki banyak manfaat, bukan berarti DMT cocok sebagai trauma healing di setiap kondisi. Ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman ketika harus menari bersama orang lain atau menggerakkan badannya sesuai irama. Mereka bisa jadi lebih memilih yoga yang tidak perlu koreografi.
Jadi, buat kamu yang hobi dance, jangan berhenti dan terus jalani hobimu itu ya!
KOMENTAR
Latest Comment