Jumlah Masjid di Jepang Meningkat, Peran Muslim Indonesia Diperhitungkan

31 May 2023 16:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi Jepang, negara dengan pertumbuhan jumlah masjid yang pesat dalam tiga dekade terakhir. (Sumber: Pexels/Casia Charlie)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Jumlah masjid di Jepang mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah muslim di Negeri Sakura tersebut.

Melansir Asahi Shimbun, profesor emeritus Universitas Waseda Tokyo Hirofumi Tanada menyebut peningkatan jumlah muslim tersebut sebagian besar dikarenakan pernikahan.

"Banyak di antara mereka [orang Jepang] menjadi muslim melalui pernikahan," kata Tanada.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tanada, peningkatan jumlah masjid di Jepang terjadi sejak 1999 hingga kini.

Pada tahun 1999, hanya ada 15 masjid di Jepang. Hingga Maret 2021, jumlah tersebut berkembang menjadi 113 masjid di seluruh Jepang.

Terbaru, sebuah masjid bernama Masjid Istiqlal Osaka dibuka di distrik Nishinari, Osaka. Masjid tersebut terletak di bekas bangunan pabrik dan dibangung dengan donasi orang Indonesia di Jepang.

Peran muslim Indonesia

Peningkatan jumlah penduduk muslim di Jepang tidak luput dari peran para imigran yang bekerja di sana, salah satunya adalah para tenaga kerja Indonesia.

Dalam acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 lalu, Profesor Yo Nonaka dari Universitas Keio Jepang mengungkapkan hal tersebut.

Menurut Nonaka, banyaknya TKI yang bekerja di Indonesia membuat kebutuhan atas masjid sebagai tempat ibadah meningkat.

Pada tahun 2022 lalu, kata Nonaka, terdapat sekitar 60.000 TKI di Jepang yang beragama Islam.

Dengan angka tersebut, muslim Indonesia yang tinggal di Jepang menjadi yang paling banyak jika dibandingkan dengan muslim lain yang berada di Jepang.

Salah satu masjid yang diinisiasi oleh orang Indonesia di Jepang adalah Masjid Nusantara yang terletak di kawasan Akihabara, Tokyo.

Menurut Nonaka, pendirian masjid tersebut telah diinisiasi sejak tahun 2000 ketika sekolah setempat sudah tidak lagi dapat menampung kegiatan keagamaan seperti salat Idulfitri.

“Pada tahun 2012 panitia pembangunan dibentuk dan dimulai pembangunan pada 2016. Akhirnya masjid dibuka untuk idul fitri pada 2017,” kata Nonaka, dikutip dari NU Online.

Tempat ibadah sekaligus jejaring

Yo Nonaka juga menjelaskan masjid di Jepang memiliki fungsi lain selain tempat ibadah, yakni sebagai tempat berkumpul orang-orang sebangsa di tanah perantauan.

"Pembangunan masjid bagi mereka adalah penciptaan jaringan dan tempat untuk praktik keagamaan. Pada saat yang sama juga kesempatan untuk merasakan bahasa, rasa, informasi, budaya tanah air mereka," jelas Nonaka.

Hal senada juga disampaikan oleh Herizal Adhardi (46), Pengurus Masjid Istiqlal Osaka yang juga orang Indonesia.

"Kami berharap masjid ini dapat menjadi tempat semua muslim merasa bebas untuk berkunjung," katanya kepada Asahi Shimbun.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER