Kawasan Ijen Resmi Masuk Dalam UNESCO Global Geopark 2023

13 September 2023 15:09 WIB

Narasi TV

Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sumber: Antara.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Kawasan Ijen Jawa Timur resmi menjadi UNESCO Global Geopark melalui konferensi internasional di Marrakech, Maroko pada Sabtu (9/9/2023). Pengukuhan ini ditandai dengan diserahkannya sertifikat Geopark Ijen sebagai “Global Geopark Network Institutional Member” periode 2023-2026.

Penyerahan ini dilakukan oleh Presiden Global Geopark Network, Nicolas Zouros kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Turut hadir pula di sana Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Hudiyono.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan menjaga kelestarian alam di Ijen. Capaian ini buah kerja keras mereka semua,” tulis Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (11/9/2023).

Menurut Khofifah, dikukuhkannya kawasan Ijen sebagai UNESCO Global Geopark akan membawa kekayaan alam Jawa Timur agar lebih dikenal dunia. Apalagi kawasan Ijen ini bukan hanya sekadar tempat wisata, melainkan kekayaan alam Indonesia.

Potensi keindahan sisa letusan Geologi, keberadaan flora dan fauna endemik, serta budaya lokal ini menjadi keunggulan Ijen. Tak heran jika kawasan Ijen selalu ramai dikunjungi wisatawan.

“Terletak di dua wilayah kabupaten di Jatim, yakni Banyuwangi dan Bondowoso, Ijen UNESCO Global Geopark memiliki international outstanding value berupa keberadaan Bluefire dan Danau Terasam di dunia,”terang Khofifah seperti dilansir dari Antara.

Karakteristik unggulan Geopark Ijen adalah keelokan kawasan Gunung Ijen. Ditambah lagi tiga komponen pariwisata unggulannya adalah geologi, biologi, dan budaya. Setidaknya ada 21 situs geologi yang dikembangkan oleh tim Geopark Ijeh, baik untuk skala lokal dan internasional.

Ipuk: menggerakkan ekonomi lokal

Menurut Ipuk, masuknya Kawah Ijen dalam jaringan UNESCO Global Geopark dapat menarik perhatian internasional. Apalagi forum pengukuhan di Maroko tersebut dihadiri lebih dari 1.200 ilmuwan, peneliti, dan pegiat geopark dari 50 negara.

“Kita berharap ini bisa turut menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan tentu menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya lokal,” jelas Ipuk dilansir dari CNNIndonesia.

Banyuwangi sendiri melarang pembangunan hotel di kawasan sekitar Ijen dan tempat wisata lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat sekitar dapat membuka homestay. Nantinya, apabila ada wisatawan yang ingin bermalam bisa menempati homestay yang sudah disediakan.

Kebijakan ini bertujuan agar perekonomian masyarakat sekitar Ijen meningkat, serta mampu menjaga kearifan lokal. Oleh karena itu, Ipuk menyambut baik kawasan Ijen sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark yang sudah diperjuangkan sejak lama dengan susah payah.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR