4 Kitab yang Diturunkan oleh Allah SWT dan Wajib Diimani Umat Islam

17 Jan 2024 13:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi Al-Qur'an, salah satu kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada rasul-Nya. (Sumber: Pexels/Alena Darmel)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Salah satu rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab-kitab Allah Swt. Sepanjang sejarah umat manusia, Allah Swt. telah menurunkan beberapa kitab sebagai pedoman umat manusia di dunia.

Melansir media pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk SMA yang dirilis Dinas Pendidikan Prov. Nusa Tenggara Barat, terdapat empat kitab yang wajib diimani oleh seluruh umat Islam.

Keempat kitab tersebut adalah Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Keempat kitab tersebut diturunkan Allah Swt. kepada para nabi dan rasul pilihan-Nya.

Diturunkannya empat kitab tersebut dilakukan oleh Allah Swt. melalui perantara malaikat Jibril yang bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah Swt. kepada manusia.

Kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para rasul

Berikut adalah empat kitab yang diturunkan Allah Swt. beserta rasul yang menerimanya.

1. Kitab Taurat

Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa as. dan diturunkan dalam bahasa Ibrani. Kitab ini diturunkan sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. 

Turunnya kitab Taurat kepada Nabi Musa as. tercatat dalam Al-Qur'an surah Al-Isra' ayat 2 sebagai berikut:

وَاٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ

Wa ātainā mūsal-kitāba wa ja‘alnāhu hudal libanī isrā'īla allā tattakhiżū min dūnī wakīlā(n).

Artinya: “Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku.”

Isi pokok kitab Taurat terdiri dari:

  • Larangan menyekutukan Allah Swt..
  • Larangan menyembah dan membuat berhala.
  • Larangan menyebut Allah Swt. untuk tujuan yang sia-sia.
  • Penghargaan atas Hari Sabat.
  • Anjuran menghormati kedua orang tua.
  • Larangan membunuh sesama manusia.
  • Larangan berzina.
  • Larangan mencuri.
  • Larangan menjadi saksi palsu.
  • Larangan berkeinginan memiliki hak orang lain.

2. Kitab Zabur

Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as. untuk dijadikan pedoman hidup bagi kaumnya. 

Dalam Al-Qur’an, keterangan penurunan kitab Zabur kepada Nabi Daud as. terdapat dalam surah Al-Isra’ ayat 55 sebagai berikut:

وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا

Wa rabbuka a‘lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ(i), wa laqad faḍḍalnā ba‘ḍan nabiyyīna ‘alā ba‘ḍiw wa ātainā dāwūda zabūrā(n).

Artinya: “Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Sungguh, Kami telah melebihkan sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain) dan Kami anugerahkan Zabur kepada Daud.”

Kitab Zabur berisi nyanyian-nyanyian untuk memuji dan menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat ilahiah.

3. Kitab Injil

Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil.

Turunnya kitab Injil kepada Nabi Isa as. tersebut tercatat dalam firman Allah Swt. surah Al-Maidah ayat 46 sebagai berikut:

وَقَفَّيْنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ ۖوَاٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌۙ وَّمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَۗ

Wa qaffainā ‘alā āṡārihim bi‘īsabni maryama muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāh(ti), wa ātaināhul-injīla fīhi hudaw wa nūr(un), wa muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa hudaw wa mau‘iẓatal lil-muttaqīn(a).

Artinya: “Kami meneruskan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan (mengutus) Isa putra Maryam yang membenarkan apa (kitab suci) yang sebelumnya, yaitu Taurat. Kami menurunkan Injil kepadanya (yang) di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya; yang membenarkan kitab suci yang sebelumnya, yaitu Taurat; dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam kepercayaan umat Islam, kitab Injil memuat perintah-perintah Allah Swt. sebagai pedoman hidup, di antaranya perintah mengesakan Allah Swt. dan larangan menyekutukan-Nya.

Terdapat pula penjelasan mengenai lahirnya nabi terakhir di akhir zaman yang akan menutup pengangkatan manusia sebagai nabi dan rasul. Islam mempercayainya sebagai Nabi Muhammad saw.

4. Al-Qur’an

Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad saw. sebagai petunjuk hidup umatnya.

Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al-Qur’an tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat. 

Hal tersebut dijelaskan Allah Swt. melalui firman-Nya dalam surah Yusuf ayat 2 sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Innā anzalnāhu qur'ānan ‘arabiyyal la‘allakum ta‘qilūn(a).

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Kitab Suci) berupa Al-Qur’an berbahasa Arab agar kamu mengerti.”

Selain itu, umat Islam juga mempercayai bahwa Al-Qur’an merupakan kitab yang menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya.

Penjelasan mengenai penyempurna kitab sebelumnya tersebut terdapat pada firman Allah Swt. surah Al-Maidah ayat 48 berikut:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan ‘alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi‘ ahwā'ahum ‘ammā jā'aka minal-ḥaqq(i), likullin ja‘alnā minkum syir‘ataw wa minhājā(n), wa lau syā'allāhu laja‘alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt(i), ilallāhi marji‘ukum jamī‘an fa yunabbi'ukum bimā kuntum fīhi takhtalifūn(a).

Artinya: “Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.”

Isi kandungan Al-Quran:

  • Aqidah atau keimanan.
  • “Ibādah”, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
  • Akhlak seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
  • Muamalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
  • Tarikh, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
  • Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER