Korban Tewas Usai Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Terus Bertambah, Jokowi Perintahkah Kapolri Investigasi

2 Oct 2022 13:10 WIB

thumbnail-article

Polisi menembakan gas air mata ke arah suporter yang ada di dalam tribun Tribun Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam - ANTARA

Penulis: Akbar Wijaya

Editor: Frendy

Korban tewas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya disinyalir terus bertambah. 

Angka 182 korban jiwa itu diungkapkan oleh akun Twitter @AremaIndonesia. Angka itu sudah jauh lebih tinggi dari angka sebelumnya yang mencapai 129 orang. Angka 129 orang ini sempat dinyatakan oleh Presiden Jokowi saat menggelar konferensi pers pada Minggu pagi. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi dikutip Antara di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022), mengatakan angka korban masih terus dilakukan pengecekan. Ia mengatakan fokus penanganan masih dilakukan kepada para korban yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut. 

Setelah itu, baru akan dilakukan investigasi dan kemudian mengambil sikap dari kejadian di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut.

"Saat ini kita fokus pada yang menjadi korban. Untuk yang sakit akan kami layani secara gratis dan untuk yang meninggal kami siapkan santunan dari provinsi dan kabupaten kota," katanya.

Ia menambahkan tragedi ini harus menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang di kemudian hari.

"Penanganan sangat baik. Atas nama pemerintah dan pribadi, kami menyampaikan bela sungkawa dan prihatin serta menyesalkan kejadian ini. Ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi," ujarnya.

Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Tuntas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menginvestigasi dan mengusut tuntas peristiwa ini.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi dikutip Antara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Dia juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola serta prosedur pengamanan pertandingan tersebut.

Untuk kelancaran evaluasi dan investigasi dari kepolisian, Jokowi memerintahkan PSSI menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi selesai dan dilakukan perbaikan  terhadap prosedur pengamanan.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," kata Presiden Jokowi.

Kapolda Akui Ada Tembakan Gas Air Mata ke Suporter

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyatakan bahwa pada sepanjang jalannya pertandingan berjalan dengan lancar. Namun, setelah pertandingan berakhir, pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan.

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Ia mengakui akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, tembakan gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dengan hasil pertandingan yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.

Suporter lalu turun ke lapangan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER