Mengenal Lama Jamous: Bocah 9 Tahun yang Berani Liput Situasi Gaza

6 Januari 2024 13:01 WIB

Narasi TV

Lama Jamous, jurnalis cilik dari Gaza, Palestina. Sumber: Instagram @ussfeeds.

Penulis: Elok Nuri

Editor: Margareth Ratih. F

Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan munculnya seorang bocah Palestina di Gaza yang bernama Lama Jamous berusia 9 tahun.

Lama Jamos menjadi  viral lantaran berani melaporkan kondisi di Gaza yang porak-poranda dihantam Israel melalui akun Instagramnya @lama_jamous9. 

Dia memiliki ratusan ribu pengikut  yang mengikuti laporan tentang kehidupan sehari-hari di tengah perang yang dia bagikan ke Instagram-nya.

Lama dan keluarganya pernah menjadi pengungsi di kota Khan Younis dan kini tinggal di perlindungan pengungsi di Rafah lantaran tempat tinggalnya menjadi sasaran serangan Israel.

Jurnalis cilik yang pemberani

Bocah dengan nama lengkap Lama Abu Jamous ini, saat diwawancara oleh THT World mengungkapkan alasannya memanfaatkan akun media sosialnya untuk melaporkan detail kondisi Gaza kala perang Israel dan Palestina memanas.

“Saya menyukai profesi jurnalis. Saya dapat menggabungkan suara anak-anak Palestina ke dunia. Dan saya ingin dunia mendengarkan suara anak-anak Palestina,” ungkapnya.

Sebagai seorang jurnalis cilik, ia berharap situasi perang yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina agar bisa berhenti.

“Beberapa hari lalu merupakan ulang tahun saya yang ke-9, tetapi situasi perang mencegah keluarga saya untuk merayakan hal itu. Meski begitu, harapan saya pada hari ini adalah menjadi jurnalis yang menyampaikan penderitaan yang dialami rakyat saya dan keluarga saya dan mengungkapkan kejahatan pendudukan Israel. Saya memohon kepada Tuhan supaya kami bisa melewati hari-hari yang sulit ini dan saya bisa kembali ke kasur saya yang hangat,” ungkap Lama.

Pernah mewawancarai Direktur Al Jazeera di Gaza

Dalam sebuah unggahannya, Lama terlihat sedang mewawancarai Direktur Al Jazeera di Gaza Wael Al-Dahdouh. Keduanya membicarakan tentang pesan yang ingin disampaikan kepada semua warga dunia terkait situasi di Gaza. 

Wael Al-Dahdouh juga mengungkapkan bahwa dirinya mengalami masa sulit dan semua yang terjadi adalah momen histori penting dalam hidupnya.

“Kami mengalami masa yang sangat sulit, periode yang keras dan menentukan, ini semua merupakan momen historis dan penting. Pada masa ini, warga kami membayar harga yang mahal, signifikan, dan menyakitkan,” kata Wael kala diwawancara Lama. 

Lama mewakili anak-anak korban perang di Gaza

Mengutip CNN, Ahmad, paman Lama, ketika perang dimulai, Lama Jamous terlihat ingin mengatakan sesuatu. Gadis kecil itu mengambil gambar dan mulai membuat vlog untuk membicarakan situasi di Gaza.

Sementara itu ayah Lama juga turut mengatakan kebanggananya kepada sang putri. Ia juga menambahkan bahwa mereka telah menderita dan kehilangan tempat tinggal seperti orang-orang lain di Gaza.

Selama perang berlangsung antara Israel dan Palestina memperlihatkan bahwa terdapat 8.000 anak yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023

"Meskipun kondisinya berbahaya, Lama dengan berani terus memberikan laporan kepada dunia dan memberikan harapan pada generasi baru," mengutip CNN.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR