9 Macam Puasa Sunnah dan Keutamaannya menurut Rasulullah SAW

3 Jul 2023 17:07 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi keluarga muslim tengah melaksanakan puasa sunnah. (Sumber: Freepik)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Puasa adalah salah satu rukun Islam yang dikerjakan oleh kaum muslimin, ibadah puasa terdiri dari dua jenis yaitu puasa wajib dan puasa sunnah.

Apapun jenis puasanya, prosedur dan tata cara dalam menjalankannya hampir sama, bahkan dapat dikatakan sama.

Tata cara utama berpuasa adalah tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, melakukan hubungan seksual, dan hal-hal membatalkan puasa lainnya mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.

Hukum menjalankan puasa terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 berikut ini.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al-Baqarah: 183).

Macam-macam puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan tidak apa-apa. Tujuan puasa sunah tidak lain untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Berikut adalah sembilan macam puasa sunah yang umum dilakukan:

1. Puasa Syawal

Puasa sunah pertama adalah puasa Syawal, puasa ini dilaksanakan setelah bulan Ramadan yang biasanya dilakuakn selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal memiliki keutamaan yaitu akan memperoleh pahala seperti berpuasa selama satu tahun, hal itu dibenarkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis berikut.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (H. R. Muslim). 

2. Puasa Zulhijah

Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender umat Islam, salah satu amalan yang dianjurkan adalah melaksanakan sunah puasa dari tanggal 1-9 Zulhijah.

Keutamaan puasa sunah Zulhijah ini diterangkan dalam sebuah hadis yang berisikan keterangan bahwa pahala ibadah puasa Zulhijah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda,  

 مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ   

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar,” (H. R. At-Tirmidzi).   

3. Puasa Arafah

Puasa sunah yang ketiga adalah puasa Arafah, jenis puasa satu ini dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijjah sebagai penyambut hari raya Iduladha. 

Keutamaan puasa Arafah adalah terhindar dari dari siksa api neraka, keterangan tersebut dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis berikut.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟   

Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (H. R. Muslim).

4. Puasa Tarwiyah

Sama seperti puasa sunah Arafah, puasa Tarwiyah juga dilaksanakan pada bulan Zulhijah tepatnya pada tanggal 8, Istilah tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.

Keutamaan puasa satu ini dapat menghapus dosa selama dua tahun, satu tahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang, Rasulullah SAW bersabda:

 صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ   

Artinya: “Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (H. R. Muslim).  

5. Puasa Senin dan Kamis

Puasa sunah satu ini cukup populer di kalangan umat Islam, puasa Senin Kamis dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena hari Senin adalah hari kelahiran Nabi dan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an turun. 

Keutamaan lain puasa Senin Kamis adalah sebagai hari penyetoran amal manusia, seperti dalam keterangan hadis, Rasulullah SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ  

Artinya, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa,” (H. R. Tirmidzi).

6. Puasa Daud

Puasa Daud merupakan puasa yang meneladani puasanya nabi Daud AS, pelaksanaan puasa ini dilakukan secara bergantian (sehari puasa, sehari berikutnya tidak, dan seterusnya).

Puasa Daud merupakan puasa sunah yang paling disukai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

Artinya: “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya,” (H. R. al-Bukhari dan Muslim).

7. Puasa Asyura atau puasa Muharam  

Puasa Asyura atau puasa Muharam dikenal dengan istilah Yaumu Asyura, puasa ini memiliki keutamaan dapat meleburkan dosa selama satu tahun yang telah lewat, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’,” (H. R. Muslim).

8. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah atau kalender Islam.

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah seperti puasa sepanjang tahun, seperti dalam hadis Nabi Muhammad SAW berikut.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)  

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar r. a., sungguh Nabi SAW bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’,” (H. R. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

 

9. Puasa Syakban (Nisfu Syakban)

Puasa sunah yang terakhir adalah puasa Nisfu Syakban yang dikerjakan pada pertengahan bulan syakban.

Adapun keutamaan puasa sunah satu ini adalah untuk mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari akhir nanti.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER