Membaca Sinyal Campur Tangan Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

14 Agustus 2023 14:08 WIB

Narasi TV

Ketua Umum Partai Golkar, PAN, PKB dan Gerindra berkoalisi dukung Prabowo Subianto sebagai capres Pemilu 2024 di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinsiasi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bergabungnya Golkar dan PAN ke KKIR memperkuat dukungan untuk Prabowo Subianto selaku bakal calon wakil presiden (bacapres) di Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato menyebut alasan partainya mendukung Prabowo sebagai bacapres.

“Tidak lain tidak bukan, karena Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu beliau selalu ikuti kegiatan Partai Golkar. Karena itu kekaryaannya tak diragukan lagi. Kita sejalan, sepemikiran dan sevisi,” ujar Airlangga di Museum Naskah Proklamasi Jakarta, Ahad 13 Agustus 2023.

Sedangkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan beralasan dukungan kepada Prabowo diberikan karena mereka sudah dua kali mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019. Selain itu, mendukung Prabowo juga berarti melanjutkan program Presiden Jokowi.

“Kenapa kita harus menuntas ke perjuangan Pak Prabowo, karena kita harus melanjutkan apa yang sudah dicapai presiden kita, bersama Bapak (Prabowo) dan kita semua yang berada di sini,” kata Zulhas.

Sebelum bergabung dengan KKIR, Golkar dan PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP. Koalisi ini menjadi satu-satunya perkumpulan partai politik yang secara langsung direstui oleh Jokowi.

“Baru datang ke saya, Pak mohon restu ya saya ditanya, ya saya setuju,” ujar Jokowi kepada para awak media pada Ahad, 2 April 2023 usai acara silaturahmi di acara DPP PAN.

Dalam kesempatan itu pula Jokowi terang-terangan mengaku senang apabila partai yang tergabung dalam KKIR bisa melebur dengan KIB.

“Cocok.”

Dalam sejumlah kesempatan Jokowi juga memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo.

Campur Tangan Jokowi di Balik Dukungan PAN dan Golkar

Dukungan Golkar dan PAN memang akhirnya turut menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa hari sebelum deklarasi deklarasi dukungan PAN dan Golkar diberikan, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan bocoran soal pertemuan antara Airlangga dan jajaran pengurus Golkar dengan Prabowo.

Hashim mengatakan dalam pertemuan itu Airlangga bersama Sekjen DPP Golkar Lodewijk Freidrich Paulus dan Dito Ariotedjo Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) menyatakan akan mendukung Prabowo. Dukungan itu, tambah Hashim diberikan atas restu dari Presiden Jokowi.

“Ternyata mereka menyatakan mau dukung Pak Prabowo dan seizin dan restu dari Pak Jokowi, itu saya bisa katakan,” kata Hashim dalam diskusi via zoom Pembekalan Materi dan Konsolidasi Relawan Prabowo Digital Team/ Pride, Kamis (11/8/2023).

Selain Golkar, Hashim juga menyebut PAN akan memberikan dukungan kepada Prabowo. 

“Terus saat ini yang sudah cenderung, sangat cenderung dukung Pak Prabowo adalah PAN,” ujarnya.

Pernyataan Hashim akhirnya terbukti ketika Golkar bersama PAN menyatakan dukungan ke Prabowo sebagai bacapres.

Isu Cawapres akan Menjadi Tantangan

Pengamat politik dari FISIP Universitas Jember Hermanto Rohman MPA juga mengatakan deklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto tidak lepas dari pengaruh Presiden Jokowi.

“Sedari awal sudah bisa diprediksi bahwa pilihan politik Partai Golkar dan PAN tidak akan lepas dari pengaruh Jokowi,” katanya saat dihubungi Antara di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu petang.

Menurutnya kedua parpol itu adalah partai pendukung Jokowi yang kebetulan para ketua parpol-nya merupakan tim ekonomi di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, sehingga keputusan kedua parpol tersebut pasti tidak akan lepas dari pengaruh Jokowi.

Secara rasional dibandingkan figur lainnya, lanjut dia, Prabowo memiliki nilai plus yaitu sudah mampu melewati "kaderisasi" dalam memahami permasalahan internasional di era kepemimpinan Jokowi.

“Prediksi saya bergabung-nya Partai Golkar dan PAN sepertinya tidak mengincar posisi calon wakil presiden, namun lebih pada tim ekonomi pada kabinet ke depan jika Prabowo ditakdirkan menang,” tuturnya.

Ia mengatakan pidato pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menyampaikan dukungannya terhadap Prabowo sangat kuat menyiratkan bahwa kepemimpinan Jokowi harus dilanjutkan oleh sosok yang teruji dalam memahami bukan hanya persoalan nasional, namun juga kompetisi Indonesia di kancah global.

"Golkar dan PAN memiliki kader-kader yang mumpuni di bidang ekonomi, sehingga kemungkinan sudah ada opsi mengarah kesana yang sudah disiapkan dan tentunya king maker-nya koalisi itu adalah Jokowi," ucapnya.

Dengan koalisi Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB yang mendukung Prabowo maka pasti akan berpengaruh pada peta koalisi lainnya, dan pastinya geliat politik PDI Perjuangan yang mungkin akan mengalami "tensi naik", serta yang resisten bubar koalisi-nya adalah pada pengusung Anies.

"Kemungkinan PDI Perjuangan pasti akan menjajaki kemungkinan bergabung-nya Demokrat, bahkan bisa juga Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh ke kubu PDI Perjuangan," ujarnya.

Dugaan bahwa ada campur tangan Jokowi di balik dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo juga diamini oleh pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo.

“Saya kira kemungkinan telah ada pembicaraan yang melibatkan peran Pak Jokowi di balik keputusan itu,” kata pria yang akrab disapa Sukowi itu kepada wartawan dikutip Antara di Surabaya, Ahad (14/8/2023).

Sukowi menyebut jika koalisi pendukung Prabowo ini berjalan mulus hingga Pilpres 2024 maka ini akan menjadi koalisi partai terbesar. Jumlah perolehan suara mereka mencapai sekitar 41,41% belum termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebanyak 1,89%.

“Dibanding koalisi yang memajukan bakal capres Anies Baswedan dan PDIP yang menjagokan Ganjar Pranowo, ini koalisi paling besar. Artinya, posisi Pak Prabowo akan semakin menguat.”

Kendati dukungan kepada Prabowo sudah final namun perkara bacawapres menurut Sukowi masih akan menjadi hal yang alot untuk diputuskan partai-partai koalisi. Ia memperkirakan bukan tidak mungkin calon yang akan diusung untuk menjadi bacawapres bukanlah sosok yang diusung atau merepresentasikan partai politik.

Hingga saat ini masing-masing partai saling berusaha menyorongkan nama bacawapresnya. Partai Golkar misalnya, berusaha mengusung Airlangga, PKB mengusung Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan PAN mendorong Erick Thohir. Persoalannya nama-nama itu tidak memiliki elektabilitas yang cukup mumpuni untuk dipasangkan dengan Prabowo.

“Oleh karena itu, mereka bersepakat dan mencari alternatif dari pihak luar.

Prabowo Bantah Campur Tangan Jokowi

Kendati sinyal dukungan Jokowi sudah begitu kentara namun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Presiden Jokowi tidak campur tangan dengan urusan partai, termasuk saat bergabung PAN dan Partai Golkar bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Saya kira itu yang ingin saya tegaskan," ujar Prabowo usai deklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu.

Prabowo mengatakan sosok Jokowi sebagai orang yang demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.

Sehingga, kata dia, deklarasi PAN dan Golkar bergabung dengan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden tidak ada campur tangan dari Jokowi.

Ia juga menegaskan, bahwa Jokowi tidak pernah mendikte soal sikap tiap partai politik di koalisi pemerintahan.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR