Sikap Tawadhu: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, serta Contohnya

24 May 2023 16:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi sikap terbuka dengan pendapat orang lain, sebagai salah satu contoh cara meneladani sikap tawadhu. (Sumber: Pexels/Cedric Fautleroy)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Meneladani sikap tawadhu yang dimiliki oleh utusan Allah Swt. merupakan salah satu sikap yang harus diupayakan setiap muslim.

Tawaduk adalah sikap rendah hati dan taat pada ajaran-ajaran Islam. Sikap ini bermanfaat untuk senantiasa mengingatkan diri tentang ketidakberdayaan manusia jika dibandingkan dengan kuasa Allah Swt.

Dalam Islam, siapapun yang meneladani sikap tawadhu akan mendapatkan ganti berupa diangkat derajatnya oleh Allah Swt.

Penjelasan tersebut didasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw. berikut ini:

 مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ

Artinya, “Tidak akan berkurang harta seseorang karena bersedekah, tidaklah Allah Swt. menambah terhadap seseorang yang mau memaafkan melainkan kemuliaan dan tidak ada seorangpun yang bersifat tawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya”. (HR. Muslim).

Namun, sebelum meneladani sikap tawadhu, kita perlu memahami terlebih dulu makna dari tawaduk itu sendiri. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai sikap tawaduk.

Pengertian sikap tawadhu

Pengertian tawaduk secara etimologi adalah berasal dari kata “ittadha’a” yang berarti merendahkan diri. Sementara, jika dilihat dari pengertian secara istilah, tawadhu adalah sikap yang menampakkan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan.

Imam Al-Ghozali dalam kitab Ihya Ulumudin menjelaskan bahwa tawaduk adalah sikap mengeluarkan kedudukanmu atau kita menganggap orang lain lebih utama daripada kita.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bawa tawaduk adalah lawan kata sombong atau takabur. 

Orang yang meneladani sikap tawadhu tidak akan memandang dirinya lebih baik dari orang lain, sementara orang yang sombong menghargai dirinya secara berlebihan.

Ciri-ciri sifat tawadhu

Orang yang meneladani sikap tawadhu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak pernah mengagung-agungkan dirinya.
  • Tidak menunjukan apa yang dimiliki, baik kemampuan atau hal baik lainnya.
  • Tidak memiliki ambisi untuk terkenal atau populer.
  • Tidak segan untuk mengucapkan, maaf dan terima kasih.
  • Suka berbagi dan membantu orang lain.
  • Berteman dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.
  • Menghormati dan patuh terhadap perintah orang tua.
  • Memiliki rasa takut kepada pada Allah Swt.

Manfaat sifat tawadhu

Sebagai sebuah sikap yang dimuliakan dalam Islam, tawaduk memberikan manfaat kepada orang yang meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat dirasakan ketika meneladani sifat tawaduk dalam kehidupan sehari-hari.

1. Terhindar dari penyakit hati

Manfaat pertama ketika meneladani sikap tawadhu adalah terhindar dari penyakit hati atau iri terhadap pencapain orang lain. 

Sikap tawaduk akan mencegah kita untuk bersikap sombong atau bahkan mengagung-agungkan diri di hadapan orang lain.

2. Allah akan mengangkat derajatnya

Manfaat selanjutnya adalah Allah akan mengangkat derajat umatnya yang memiliki sikap rendah hati. 

Hal ini berdasarkan keterangan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut, Rasulullah SAW bersabda:

 وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya, "Dan tidaklah seorang ber-tawadhu dengan niat semata-mata hanya karena Allah Swt., melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim).

3. Menciptakan keharmonisan sesama manusia

Tidak hanya memberikan kebaikan pada diri sendiri, sikap rendah hati juga membawa keberkahan terhadap orang lain.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda:

 وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

Artinya, "Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawaduk, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."

Contoh sikap tawadhu

Terdapat banyak cara untuk mengamalkan sikap tawaduk dalam keseharian kita. Berikut ini merupakan beberapa contoh penerapan sikap tawaduk.

  1. Dapat menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
  2. Tidak suka disanjung atas pencapain yang telah diraih.
  3. Saling menasehati dalam hal kebaikan.
  4. Bersikap jujur.
  5. Tidak segan untuk menyapa.
  6. Bertutur kata yang baik dan tidak pernah meninggikan suara.

Cara meneladani sikap tawaduk tentu tidak hanya berkisar pada contoh di atas. Bertawaduk dapat kita gunakan untuk semua urusan dengan sesama manusia.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER