Mengenal Baitul Maqdis: Titik Temu Perdamaian Agama-agama Samawi

31 May 2024 17:05 WIB

thumbnail-article

Seorang pengunjung melihat Kubah Batu di kompleks yang dikenal oleh umat Islam sebagai Baitul Maqdis dan bagi Yahudi sebagai Bukit Bait Suci, di Kota Tua Yerusalem pada 3 Januari 2023. (Sumber: REUTERS/Ammar Awad)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Baitul Maqdis turut ramai diperbincangkan di tengah eskalasi konflik Palestina-Israel yang terus meningkat. 

Tempat tersebut jadi tempat yang istimewa karena menjadi wilayah yang sama-sama dianggap penting dalam kepercayaan agama-agama samawi seperti Yahudi, Nasrani, dan Islam.

Dalam sejarah Islam, Baitul Maqdis merupakan kiblat pertama bagi umat Islam sebelum Rasulullah saw. memindahkan kiblat ke Masjidil Haram, Makkah.

Ironisnya, Baitul Maqdis yang menjadi kiblat bersama tidak cukup menjadikan Palestina dan Israel berdamai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mengenal Baitul Maqdis

Merujuk pada Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, secara etimologi kata Baitul Maqdis merupakan gabungan dari dua suku kata.

Kata pertama, yakni “bait” memiliki arti berupa “keluarga”, “Ka'bah”, “kemuliaan”, “istana”, “kuburan”, “sarung pedang”, “bagian dari suatu tempat”, dan “tempat tinggal” atau “rumah”. Kata kedua, “al-maqdis” memiliki arti berupa “tempat suci”.

Sehingga, jika dilihat dari sudut pandang etimologi, “Baitul Maqdis” dapat diartikan sebagai bagian dari suatu tempat yang disucikan. 

Pengertian tersebut sejalan dengan firman Allah Swt. dalam surah Al Maidah ayat 21:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

Artinya: “Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.”

Akan tetapi, meskipun dalam penjelasan di atas Baitul Maqdis diasosiasikan sebagai wilayah, beberapa ahli tafsir juga terkadang menggunakan Baitul Maqdis untuk merujuk Masjid Al-Aqsa. 

Maka dari itu, Baitul Maqdis dapat pula diartikan sebagai tanah yang suci, bersih, dan berkah karena banyaknya nabi yang telah diutus dan bertempat tinggal di dalamnya. Sedangkan pusat keberkahan dari tanah tersebut adalah Masjid Al-Aqsa.

Dalam perjalanan sejarahnya, wilayah Baitul Maqdis berganti-ganti nama. Bahkan, nama-nama tersebut mencapai lebih dari 29 nama, di antaranya Yerusalem, Yabus, Bait El, Elia Captolina, Elia, Dar al-Salam, Madinah al-‘Adl, Nur Islam, Nur al-Ghasaq, Yarah, Kailah, Irbanah, Evan, Madinah al-Anhar, Madinah al-Wadyan, Rasyalim, al-Masjid al-Aqsha, al-Qaryah, al-Madinah al-Jadidah, al-Zaitun, al-Sahirah, al Muthahharah, al-Ardh al-Mubarakah, al-Ardh al-Muqaddatsah, Baitullah al-Muqaddas, al Quds al-Mahrusah, al-Quds al-Syarif dan al-Quds.

Letak geografis Baitul Maqdis

Baitul Maqdis terletak di perbukitan yang ada di pertengahan wilayah Palestina, kawasan tersebut berdiri di ketinggian antara 38 hingga 720 meter dari permukaan laut.

Berada di daerah perbukitan, Baitul Maqdis berdekatan dengan sejumlah wilayah strategis, yakni Amman, Beirut, Damaskus, dan Kairo. Lautan terdekat dari wilayah ini adalah Laut Mati (22 kilometer) dan Laut Tengah (52 kilometer).

Wilayah ini telah berdiri sejak sekitar tahun 2000 hingga 2500 tahun sebelum Masehi. Pendirian wilayah tersebut diawali oleh peristiwa hijrahnya Arab Kan’an dari tengah Jazirah Arab dan kemudian membangun kota bernama Urusalim atau Madinah al-Salam di wilayah perbukitan tersebut.

Kemudian, dalam perkembangannya, keturunan Kan’an ini bercabang-cabang menjadi ‘Amuriyun, Yabusiyun, Aramiyun, Finiqiyun dan lain-lainnya.

Kedudukan penting Baitul Maqdis bagi umat manusia

Menurut Simon Sebag Montefiore dalam bukunya Jerusalem: the Biography (2011), perkembangan wilayah Baitul Maqdis melewati berbagai masa yang dipengaruhi berbagai agama, meliputi masa Yudaisme, Paganisme, Kristen, Islam, Pasukan Salib, Mamluk, Ottoman, Imperium dan Zionisme.

Hal tersebut membuat wilayah ini telah bertahun-tahun menjadi tempat bertemunya berbagai umat agama di dunia. 

Adanya nabi-nabi dari agama samawi yang tinggal di wilayah tersebut juga menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat istimewa untuk lebih dari satu agama.

Sementara bagi umat Islam, Baitul Maqdis memiliki keutamaan yang sangat banyak di antaranya yaitu:

  • Baitul Maqdis merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum Allah Swt. merubahnya menuju Ka'bah di Mekah.
  • Baitul Maqdis merupakan kota yang disifati oleh Allah Swt. dengan keberkahan, bahkan Allah Swt. menyebutkan sebagai kota atau tanah barakah sebanyak lima kali dalam empat surat makkiyah yaitu: surah al-A’raf ayat 137, al-Isra’ ayat 1, al-Anbiya’ ayat 71, 81, dan surat Saba ayat 18.
  • Rasulullah saw. pernah menjelaskan bahwa Baitul Maqdis merupakan salah satu dari tiga kota yang menjadi tujuan perjalanan salah satu dalam perjalan penting Isra-Mi’raj.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER