Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan istilah “cloud kitchen” atau yang juga dikenal dengan “ghost kitchen”.
Sistem cloud kitchen merupakan peluang usaha yang dapat dilakukan dalam bisnis food and beverage (F&B).
Menurut Nindya Anggita dan Fergy Pharadiva dalam jurnal berjudul “Cloud Kitchen: Menutup Kesenjangan Permintaan pada Era Normal Baru untuk Industri Jasa Makanan” (2021) cloud kitchen adalah sistem bisnis makanan yang hanya menawarkan layanan pesan-antar.
Jadi bisa dikatakan bahwa bisnis jenis ini hanya berfokus pada pesan antar atau delivery order dan tidak melayani dine-in.
Dengan demikian, pelaku usaha jenis ini dapat memotong beberapa ongkos produksi seperti produksi bangunan restoran sebagai tempat makan.
Semenjak pandemi Covid-19, cloud kitchen semakin menjamur, banyak pelaku bisnis jasa katering maupun penjual makanan dan minuman yang menggunakan konsep satu ini.
Model usaha satu ini bisa jadi salah satu alternatif buat kamu yang ingin mendirikan usaha F&B dengan risiko yang relatif lebih kecil.
Berikut ini merupakan strategi bisnis yang bisa kamu adaptasi untuk membuat usaha di bidang cloud kitchen.
Strategi bisnis cloud kitchen
Sebelum memulai bisnisnya kamu tentu perlu mengatur strateginya. Langkah-langkah berikut ini bisa kamu perhatikan untuk sebelum memulai bisnis cloud kitchen.
1. Pilih jenis cloud kitchen yang ingin diadaptasi
Pertama, sebelum memulai bisnis ini, kamu harus tentukan terlebih dahulu jenis dapur seperti apa yang ingin kamu buat.
Kamu bisa memulai dengan menentukan apakah kamu akan membuat cloud kitchen secara mandiri atau menggunakan dapur bersama.
2. Pilih lokasi dan properti dapur yang tepat guna
Meskipun sistem bisnis ini hanya mengandalkan delivery order, tetapi kamu tetap harus memperhatikan lokasi dan jenis properti yang akan dijadikan sebagai dapur.
Untuk jenis bisnis satu ini, kamu tidak harus memiliki lokasi dapur di pusat kota, namun pastikan akses jalan ke dapur dapat dilakukan dengan mudah untuk mengefisienkan proses pengantaran.
Selain itu, memilih jenis properti juga bisa mengurangi modal yang kamu keluarkan, misalnya kamu memilih properti milik bersama sebagai cara untuk memotong modal awal.
3. Peralatan pendukung
Walaupun jenis bisnis ini tidak memerlukan fasilitas makan di tempat, namun kamu harus memastikan memiliki peralatan memasak yang memadai.
Belilah alat sesuai kebutuhan dapur kamu, seperti alat masak, alat pembersih dan alat lain yang mempermudah proses kamu membuat makanan.
4. Menyiapkan karyawan/pegawai
Sesuai dengan namanya, ghost kitchen, maka bisnis ini tidak begitu membutuhkan karyawan atau pekerja yang banyak.
Kamu hanya membutuhkan pegawai yang akan bertugas di dapur. Oleh karenanya, kamu bisa berfokus untuk mencari karyawan yang kompeten dalam urusan dapur.
5. Menyiapkan pesanan dan pemasaran secara online
Sebagus-bagusnya produk kita jika masyarakat mengetahuinya maka mustahil kamu akan mendapatkan penghasilan.
Oleh karenanya, kamu harus menerapkan strategi marketing yang jitu. Kamu bisa memanfaatkan kemudahan teknologi pemesanan makanan sebagai salah satu strateginya.
6. Pastikan untuk mengurus perizinan
Setelah dari empat tahap sebelumnya terlaksana, maka yang paling utama dan terakhir adalah mengatur surat perizinan.
Hal ini penting karena mendirikan bisnis cloud kitchen juga perlu mendapatkan lisensi dan sertifikasi. Bisnis yang legal juga akan menambah kredibilitas kamu di mata konsumen.
Contoh cloud kitchen di Indonesia
1. Yummy Kitchen
Contoh cloud kitchen yang pertama ada Yummy Kitchen. Bisnis satu ini sudah memiliki lebih 50 cabang di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya.
Yummy Kitchen memiliki fasilitas yang ditawarkan untuk keperluan bisnis yang akan kamu jalani seperti sewa tempat, peralatan dapur, karyawan hingga proses pemesanan.
2. Grab Kitchen
Grab Kitchen merupakan layanan dapur bersama yang disediakan oleh Grab. Umumnya para business owner di Grab Kitchen merupakan mitra GrabFood.
Melalui Grab Kitchen, para business owner dapat mengembangkan toko makanannya dengan memanfaatkan sistem pemesanan makanan yang disediakan oleh Grab.
3. Dapur Bersama Gofood
Selain Grab, Gojek juga meluncurkan cloud kitchen dengan nama Dapur Bersama Gofood.
Sama seperti kompetitornya, sebagian besar penyewa Dapur Bersama Gofood ini merupakan mitra GoFood.
4. Everplate
Cloud kitchen yang terakhir ada Everplate. Ghost kitchen satu ini memberikan pelayanan dengan menyediakan dapur khusus antar pesan.
Selain fasilitas berupa dapur yang bisa digunakan pada business owner, Everplate juga memberikan layanan lain seperti pemasaran produk hingga pendaftaran ke platform food delivery.
Nah, itulah pengertian cloud kitchen, strategi, dan juga contohnya, jadi apakah kamu tertarik untuk memulai bisnis kekinian ini?