Mengenal Hustle Culture, Ciri dan Cara Menyikapinya

6 Desember 2022 09:06

Narasi TV

Kebiasaan lembur yang terlalu sering merupakan salah satu ciri hustle culture, REUTERS/Yuriko Nakao.

Penulis: Yohana Nabilla Wuryanto

Editor: Rizal Amril

Istilah hustle culture mungkin dirasa familiar bagi sebagian orang, namun bagi beberapa kalangan, istilah tersebut merupakan suatu istilah baru yang cukup membingungkan. Lalu sebenarnya apa itu hustle culture?

Hustle culture atau budaya gila kerja adalah sebuah budaya atau kebiasaan seseorang untuk terus bekerja dan hanya beristirahat dengan waktu yang relatif singkat.

Budaya tersebut ada karena keyakinan sebagian orang bahwa dirinya akan sukses apabila bekerja terus menerus.

Dilansir dari Oxford Learner Dictionary, fenomena ini mulai muncul pada tahun 1970, ketika perkembangan industri semakin maju dan pekerja pada saat itu dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan cepat dan tepat.

Kini, hustle culture semakin parah dengan adanya perkembangan teknologi, ketika perusahaan atau instansi mulai menerapkan administrasi digital bagi pekerjanya.

Ciri hustle culture

Hustle culture tanpa disadari sering terjadi di kehidupan pekerja, baik itu yang berstatus pekerja tetap hingga magang. Berikut ini merupakan ciri-ciri hustle culture.

  1. Terlalu memikirkan pekerjaan

Salah satu ciri dari hustle culture adalah terus memikirkan pekerjaan bahkan di waktu senggang. Sebagai seorang pekerja, memang sudah sepatutnya untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

Akan tetapi, kecenderungan untuk terlalu memikirkan pekerjaan bahkan di waktu senggang justru berdampak buruk bagi psikologis pekerja.

  1. Jarang merasa puas dengan hasil pekerjaan

Ciri yang kedua adalah jarang merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan. Sadar atau tidak, sebagai seorang pekerja ada kalanya merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan tampak sia-sia dan tidak berarti.

Akan tetapi, bila rasa selalu merasa tak puas tersebut dirasakan secara terus menerus, hal tersebut dapat menyebabkan rasa lelah berlebih dalam bekerja hingga burn out

  1. Merasa bersalah ketika mengambil cuti

Lebih lanjut, ciri yang ketiga adalah merasa bersalah ketika mengambil atau mengajukan jatah cuti. Mengambil jatah cuti untuk bersantai dan bersenang-senang memang bukanlah suatu kesalahan, bahkan cuti merupakan hak setiap pekerja.

Akan tetapi, bagi orang yang mengalami hustle culture, terdapat kecenderungan untuk tidak mengambil haknya tersebut.

Bagi pekerja yang berada dalam budaya hustle culture, mengambil cuti akan menimbulkan rasa bersalah, karena mereka akan meninggalkan tugas dan tanggung jawab mereka untuk dikerjakan oleh orang lain.

Cara menyikapi hustle culture

Hustle culture apabila terus menerus terjadi, tentu akan berdampak buruk bagi pekerja, seperti burn out, kesehatannya terganggu, keseimbangan antara bekerja dan kehidupan biasa mulai hilang, hingga depresi.

Lalu apa yang dapat kita lakukan apabila terjebak dalam budaya hustle culture? Berikut adalah tips untuk menyikapi budaya gila kerja.

  1. Berhenti membandingkan pencapaian

Cara pertama yang dapat diambil adalah berhenti membandingkan pencapaian dengan orang lain. Berhenti membandingkan pencapain yang diraih dengan pencapain orang lain, merupakan salah satu cara yang dapat diambil untuk menghindari hustle culture.

Dengan tidak membandingkan diri sendiri, maka kita dapat lebih fokus dengan pencapaian yang telah diraih dan lebih menghargai pencapaian diri sendiri.

  1. Menekuni hobi di luar pekerjaan

Mencari dan menekuni hobi di luar pekerjaan juga dapat menjadi salah satu cara agar terhindar dari fenomena gila kerja.

Dengan menekuni hobi di luar pekerjaan, seseorang akan mendapatkan suatu hiburan baru, sehingga tidak selalu berkutat dengan pekerjaan dan tanggung  jawab yang diemban. 

  1. Realistis terhadap target

Menetapkan target realistis juga bisa menjadi salah satu solusi. Hustle culture dapat terjadi akibat adanya target yang terlampau tinggi.

Akan tetapi, target realistis bukan hanya bekerja dengan bermalas-malasan, melainkan menentukan target sebaik mungkin dengan cara kerja senyaman mungkin.

Lebih baik mengerjakan sesuatu secara lambat namun pasti, dibandingkan secara cepat namun dengan hasil yang kurang memuaskan .

Itulah beberapa ciri dan cara mengatasi hustle culture yang acap kali terjadi di kehidupan sehari-hari.

Apabila Anda merasa mengalami gejala-gejala di atas dan terganggu dengannya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Bantuan psikologis dapat membantu Anda mengurangi efek buruk dari hustle culture.

Anda juga tidak disarankan untuk melakukan self-diagnose karena dapat memperburuk kondisi Anda.

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

NARASI ACADEMY

Content Production
Jadi Content Creator Nggak Pakai Repot

Belakangan ini, content creator menjadi salah satu profesi yang mengasyikan dan menjanjikan! Tapi, kamu harus punya mental yang kuat, memahami esensi, dan bersikap visioner dalam membuat konten. Pada kelas kali ini, Narasi Academy akan akan membantumu agar memiliki kemampuan tersebut, dengan dibimbing oleh narasumber profesional!

Kelas Online
Art & Design
Gali Potensi Diri, Pelajari Ilustrasi Komik Strip

Salah satu karya seni ilustrasi yang berpengaruh adalah komik. Mudah dipahami, banyak peminatnya, dan berpotensi baik di industri. Yuk, gali potensi dan siapkan dirimu menjadi seorang komikus dengan ikut kelas ini!

Kelas Online
Art & Design
Dari Motion Sampai Animasi, Semakin Cuan Di Masa Depan

Di zaman yang serba digital dan era NFT yang semakin populer, terbuka kesempatan yang semakin besar untuk kamu meraup cuan dari karya yang kamu punya, seperti motion & animasi. Di kelas ini kamu akan memahami proses pembuatan sampai komersialisasi karya motion & animasi.

Kelas Online
Social Media
Jadi Brand Pionir Lewat Strategi Media Sosial & Content Marketing!

Enggak hanya akses informasi dan hiburan, sekarang, sosial media bisa kamu maksimalkan untuk branding lewat strategi media sosial & content marketing. Kuasai tekniknya di sini ya!

Kelas Online
Social Media
Brand Identity: Bikin Konten Media Sosial Konsisten

Sebagai pengguna media sosial, kebanyakan dari kita akan sangat senang jika mendapat informasi atau hiburan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter kita. Pesan-pesan konten di akun-akun media sosial serasa dekat dan seolah sedang berbicara dengan kita sebagai teman. Inilah yang dinamakan memanusiakan akun media sosial. Di kelas ini, kamu akan mendapat ilmu bagaimana memanusiakan media sosial seperti membangun kehadiran dan identitas lewat branding.

Kelas Online
Event
KEREN: Kelas Event Creative Narasi Academy

Kamu sudah sering datang dan menikmati pertunjukan di sebuah event? Tapi, pernah enggak sih, kepo dengan proses kreatif dan persiapan teknis di satu event? Yuk, cari tahu di sini!

Kelas Online
Journalism
Cara Asyik Belajar Jurnalistik

Aksesibilitas informasi membuat semua orang berlomba-lomba menjadi seorang Jurnalis instan! Tapi, gimana ya caranya biar tetap kredibel, bertanggung jawab dan cekatan? Pelajari ilmu jurnalistik dengan cara yang asyik langsung dari pakarnya dengan mempelajari proses pembuatan berita mulai dari wawancara, pengolahan data hingga penyiaran!

Kelas Online
Event
Berikan Pengalaman Tak Terlupakan Pada Event-mu!

Di balik perencanaan dan pelaksanaan event ada berbagai cerita menarik, seperti proses kreatif, event management dan budgeting plan. Yuk, kita cari tahu lebih banyak!

Kelas Online
Journalism
Memahami Reportase Sampai Investigasi: Sajikan Fakta & Data

Kamu selalu bisa jadi inovator dalam menyebarkan berita yang berkualitas dan kredibel! Salah satunya adalah dengan menjadi citizen journalism. Berita yang kredibel, informatif dan mendalam bisa dengan mudah untuk kamu sajikan ke publik! Di sini kamu harus memperhatikan pentingnya penyampaian informasi serta mencari point of view yang tepat agar tidak terjadi mispresepsi terhadap masyarakat. Saatnya ambil peran dengan menjadi pelopor berita investigatif. Pelajari treatment khusus dalam mengemas serta mengkurasi berita dengan menyajikan fakta dan data dengan metode storytelling.

Kelas Online
Content Production
Meramu Video Estetik Dengan Teknik Storytelling, Bikin Konten Makin Beken

Kamu adalah salah satu calon content creator professional di masa depan. Apalagi, sumber penghasilan dari seorang content creator cukup menjanjikan lho, asal kamu harus konsisten untuk menciptakan konten kreatif yang berkualitas. Karena itu, kunci utamanya adalah belajar di kelas ini untuk menyajikan cerita yang kuat dan mampu membangun emosi dengan audience-mu.

Kelas Online

TERPOPULER

KOMENTAR

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya