Mengenal Krisis Kesepian yang Sering Dialami Orang Berusia 20 Tahun ke Atas

2 Jun 2023 08:06 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi krisis kesepian yang dialami seseorang. (Sumber: Pexels/MART PRODUCTION)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Siapa di antara kamu yang sering merasa kesepian karena tidak memiliki partner yang bisa diajak bercerita? Hati-hati, pada faktanya kesepian dapat menimbulkan penyakit mental yang serius jika tidak ditangani dengan benar.

Menurut The New York Times, kesepian berarti kesenjangan antara apa yang kamu inginkan dengan apa yang ingin kamu miliki. 

Kesepian ini bersifat subjektif sehingga belum tentu seseorang yang memiliki banyak teman tidak bisa merasakan kesepian.

Perasaan kesepian dapat muncul ketika seseorang sedang berada seorang diri atau dalam kondisi dimana ia seperti tidak diinginkan orang lain. 

Ia merasa ditolak, berpisah, atau ditinggal oleh orang lain. Kesepian ini semakin meningkat ketika pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.

Berdasar survei yang dilakukan Into The Light dan Change.org pada Mei-Juni 2021, sebanyak 98 persen dari 5.211 orang yang disurvei mengalami kesepian. 

Ada juga responden yang memiliki pemikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.

Mereka yang memiliki tingkat kesepian tertinggi rata-rata berada di rentang usia 20 hingga pertengahan usia 40 tahun. 

Mereka yang berumur di atas 60 tahun justru mengalami tingkat kesepian yang rendah.

Tak heran jika World Health Organization (WHO) terus berupaya mendorong pemerintah agar memperhatikan fenomena kesepian saat pembatasan diberlakukan. Pembatasan sosial tersebut mampu meningkatkan risiko fisik dan psikologis karena kesepian.

Kesepian berujung penyakit

Tanpa disadari, kesepian dapat memengaruhi kesehatan fisik dan emosional seseorang. 

Mereka yang mengalami kesepian akan rentan terkena penyakit lain seperti kolesterol, diabetes, depresi, hingga penyakit kronis lainnya.

Menurut penelitian di University of New York, kesepian dapat meningkatkan 29  persen risiko terkena serangan jantung, serta 32 persen risiko terkena stroke.

Dalam beberapa penelitian juga menyebut bahwa pembatasan sosial yang mengakibatkan kesepian dapat meningkatkan 20-30 persen potensi penyakit kardiovaskular.

Gejala kesepian kronis

Ketika sedang merasakan kesepian, seseorang akan merasa sedih, hampa, atau kehilangan sesuatu. 

Namun, ada gejala-gejala lain yang dialami seseorang dengan kesepian kronis. Gejala tersebut di antaranya:

  • Tidak bisa fokus.
  • Insomnia, tidak bisa tidur, atau masalah tidur lainnya.
  • Nafsu makan menurun.
  • Penurunan energi.
  • Sering merasakan sakit atau nyeri tubuh.
  • Sering merasa ragu dan putus asa.
  • Cemas atau gelisah berlebihan.
  • Lebih sering belanja.
  • Menonton film atau acara tertentu secara berlebihan.

Kesepian dapat memengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan seseorang. Kesepian dapat membuat seseorang memiliki tingkat empati yang rendah, jaringan sosial yang lebih kecil, tidak memiliki pasangan, hingga gangguan kesulitan untuk tidur.

Cara mengatasi kesepian kronis

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kesepian yang kronis. Cara tersebut diantaranya:

  • Bentuk pikiran yang positif agar tidak selamanya merasakan kesepian berlarut-larut.
  • Jalin relasi dengan banyak orang, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
  • Berhenti membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  • Pertahankan aktivitas yang sehat dan rutin, termasuk aktivitas menyenangkan yang bisa mengalihkan perhatian dari kesepian.
  • Datanglah ke psikolog untuk mendapatkan penanganan khusus jika dirasa kesepianmu sudah tahap akhir.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER