Mengenal Startup, Perusahaan Digital yang Ngetren di Indonesia

27 Jan 2023 07:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pekerja perusahaan startup. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Istilah startup mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Usaha atau perusahaan yang baru saja dirintis ini cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. 

Akan tetapi, tidak semua orang mengerti definisi, jenis, dan tugas-tugas yang dilakukan oleh startup.

Berikut ini adalah definisi, karakteristik, dan hal yang membedakan bisnis startup dengan bisnis konvensional.

Definisi startup

Startup adalah perusahaan yang baru saja dirintis dan beroperasi, serta sedang berada dalam proses menemukan pasar dan mengembangkan produknya.

Istilah startup mulai berkembang tahun 90-an. Kemunculan startup ini sering dikaitkan dengan perusahaan di bidang teknologi dan informasi. Sejak kemunculan dot-com pada tahun 1998, perusahaan dot-com pun mulai bermunculan.

Menukil StartupRanking, kini terdapat lebih dari 2.193 startup yang beroperasi di Indonesia. Jumlah tersebut membuat Indonesia menduduki posisi kelima dengan startup terbanyak di dunia.

Ada berbagai tingkatan dalam startup diantaranya Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn.

Unicorn adalah tingkatan startup paling rendah yang memiliki valuasi US$1 miliar atau Rp14,1 triliun. 

Tingkatan selanjutnya adalah decacorn yang memiliki valuasi US$10 miliar. Tingkatan startup paling atas adalah hectocorn yang memiliki valuasi US$100 miliar.

Beberapa contoh startup di Indonesia adalah Tokopedia, Shopee, Lazada, Gojek, Traveloka, Ruangguru, dan lain sebagainya.

Karakteristik startup

Karakteristik atau ciri-ciri startup diantaranya:

  1. Usia perusahaan masih baru kurang dari 4 tahun,
  2. Jumlah pegawainya kurang dari 20 orang,
  3. Pendapatan per tahun kurang dari US$100.000,
  4. Belum sepenuhnya mendapat keuntungan dari pendapatan karena masih dalam proses perkembangan,
  5. Produk dalam bentuk digital atau aplikasi,
  6. Budaya perusahaannya fleksibel dan unik,
  7. Beroperasi di website atau media sosial.

Bedanya startup dengan perusahaan konvensional

Jika dilihat dari karakteristiknya, startup tentu berbeda dengan perusahaan konvensional. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa kategori diantaranya:

1. Tujuan

Jika perusahaan biasa bertujuan untuk memberi profit kepada pemilik perusahaan secepatnya, lain halnya dengan startup. Startup lebih memprioritaskan pertumbuhan perusahaan.

2. Pendanaan

Pendanaan startup biasanya dari founder ketika merintis bisnis, kemudian dilanjutkan dari investor yang mempercayai bisnis tersebut. 

Sedangkan pendanaan perusahaan konvensional berasal dari pemilik perusahaan dan profit yang diputar.

3. Operasional

Operasional startup ditentukan oleh founder atau manajemen perusahaan. Dalam hal ini, investor hanya akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis saja. 

Sedangkan dalam perusahaan konvensional, operasional perusahaan dipengaruhi oleh pemilik perusahaan. Tak jarang juga pemodal dan pemilik perusahaan masuk dalam manajemen perusahaan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER