Profil Benny Dollo: Pelatih Legendaris yang Mengawali Karier dari Klub Amatir

4 Feb 2023 20:02 WIB

thumbnail-article

Benny Dollo saat melatih Sriwijaya FC di penghujung kariernya. (ANTARA FOTO/ Feny Selly)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Benny Dollo, eks pelatih TImnas Indonesia, meninggal dunia pada Rabu (01/02/2023) malam lalu. Pelatih legendaris Pelita Jaya tersebut meninggal pada usia 72 tahun. 

Melansir Suara.com, Benny Dollo meninggal setelah menderita penyakit jantung, meskipun memiliki riwayat penyakit parkinson.

Hal tersebut diungkapkan Jane Dollo, anak mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.

"Kalau riwayat penyakit papah memang ada Parkinson tapi kemarin itu juga ada penyakit jantung, dadakan membuat papa akhirnya drop. Sempat dibawa ke RSUD, kemudian di ICU," kata Jane Dollo.

Profil Benny Dollo

Benny Dollo lahir pada 22 September 1950 di Manado. Pria bernama lengkap Benny Selvianus Dollo ini pertama kali terjun ke dunia kepelatihan pada tahun 1983 silam.

Menukil data Transfermarkt, Benny Dollo memulai karir kepelatihannya ketika menangani klub amatir legendaris, UMS 1905.

UMS 1905 merupakan klub bentukan Tiong Hoa Hwee Koan, salah satu organisasi perkumpulan peranakan Tionghoa tertua di Indonesia.

Benny Dollo tercatat menjadi pelatih kepala UMS 1905 selama dua tahun pada tahun 1983 hingga 1985.

Setelah itu, Benny Dollo melanjutkan petualangannya di dunia kepelatihan dengan menukangi Pelita Jaya, klub besar era Galatama yang jadi cikal bakal Madura United.

Kala itu, Benny Dollo masuk Pelita Jaya sebagai pelatih bersama Rahim Soekasah dan Bertje Matulapelwa.

Kemudian, pada tahun 1987, Benny Dollo didaulat menjadi pelatih kepala Pelita Jaya. Di bawah tangan dingin juru taktik asal Manado tersebut, Pelita Jaya berhasil meraih gelar.

Tiga gelar kompetitif Galatama berhasil diraih oleh Pelita Jaya di bawah asuhan Benny Dollo, yakni pada tahun 1988, 1990, dan 1993.

Usai kontraknya selesai dan berpisah dengan Pelita Jaya, Benny Dollo melanglang buana ke beberapa klub Tanah Air.

Pada 1995, Bendol dikontrak Persita Tangerang yang kala itu tengah membangun kekuatan demi meraih kesuksesan pada Divisi Utama Liga Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Bendol, skuad Persita Tangerang sukses melaju hingga babak 12 besar Divisi Utama musim 1995/1996.

Akan tetapi, krisis moneter yang terjadi pada 1998 membuat kompetisi sepakbola Indonesia dihentikan. Bendol pun pergi dari Persita kala itu.

Benny Dollo kemudian berlabuh ke Persitara Jakarta Utara pada musim 1999/2000.

Benny Dollo memutuskan kembali menukangi Persita pada 2002/2003. Kali ini, Bendol berhasil membawa Persita menuju era keemasannya.

Pada musim 2002/2003, di bawah kepelatihan Benny Dollo, Persita meraih runner up Liga Indonesia, prestasi tertinggi klub asal Tangerang tersebut hingga kini.

Prestasi terbesar yang diraih Benny Dollo sepanjang karirnya, selain menorehkan sejarah di Persita, adalah saat mengelola Arema Malang pada 2004 hingga 2007. Pada saat itu, Benny Dollo memimpin Arema Malang menjuarai Piala Indonesia 2005 dan 2006. 

Selesai kontraknya bersama Arema Malang, sosok pelatih asal Manado tersebut lantas melanjutkan perjalanannya di berbagai klub lain.

Klub seperti Persija Jakarta, Mitra Kukar, dan Sriwijaya tercatat pernah menunjuk Benny Dollo sebagai pelatih kepala..

Selain di level klub, Benny Dollo juga mendapat kepercayaan untuk menjadi juru taktik Timnas Indonesia. Sepanjang karirnya, Benny Dollo dipercaya sebanyak tiga kali untuk menahkodai skuat Garuda.

Ia pertama kali ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada tahun 2000. Namun, kontraknya bersama tim Garuda hanya berlangsung satu tahun.

Setelah itu, Benny Dollo kembali menjadi pelatih Timnas Indonesia pada tahun 2008 hingga 2010. 

Pada saat itu, Benny Dollo sukses membawa timnas Indonesia menjuarai Piala Kemerdekaan pada tahun 2008.

Pada tahun 2015 lalu, ia kembali ditunjuk PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia sebagai caretaker setelah kepergian Alfred Riedl.

Karier Benny Dollo di pentas sepakbola Tanah Air berhenti pada 2016 silam, ketika ia memutuskan pensiun setelah menghabiskan kontraknya bersama Sriwijaya FC.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER