Profil Leila S. Chudori, Penulis Novel Best Seller Laut Bercerita

6 Desember 2023 13:12 WIB

Narasi TV

Leila S. Chudori. Sumber: The Jakarta Post.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Nama Leila S. Chudori sudah tidak asing di dunia sastra dan literasi tanah air. Leila S. Chudori merupakan seorang penulis yang kerap menyisipkan tema sejarah dalam karya-karyanya. 

Salah satu karya Leila S. Chudori yang menjadi best seller dan banyak diminati oleh para pembaca di Indonesia adalah Laut Bercerita. Novel ini berkisah tentang sekelompok mahasiswa yang menjadi korban penangkapan oleh aparat di masa peralihan Orde Baru ke Reformasi. 

Belum lama ini, Leila S. Chudori menerbitkan spin-off dari Laut Bercerita yang berjudul Namaku Alam. Jika Laut Bercerita bercerita melalui sudut pandang karakter Biru Laut, Namaku Alam lebih menceritakan kisah hidup dari karakter Segara Alam. 

Profil Leila S. Chudori

Leila Salikha Chudori atau lebih dikenal sebagai Leila S. Chudori lahir di Jakarta, 12 Desember 1962. Ayahnya merupakan wartawan di Kantor Berita Antara dan surat kabar The Jakarta Post

Leila telah aktif menulis sejak masa kanak-kanak. Pada usia 11 tahun atau saat masih duduk di kelas 5 SD, ia telah memublikasikan karya pertamanya berupa cerpen berjudul “Pesan Sebatang Pohon Pisang”. Cerpen itu dimuat di majalah anak-anak Si Kuncung pada 1973. 

Leila terus menulis dan mengirimkan karya-karyanya ke sejumlah majalah remaja yang ada pada saat itu seperti Kawanku, Hai, dan Gadis. Semasa remaja, Leila telah menghasilkan beberapa buku kumpulan cerpen, di antaranya Sebuah Kejutan, Empat Pemuda Kecil, dan Seputih Hati Andra. Selain menulis cerpen, Leila juga menggarap cerita bersambung. 

Ketika duduk di bangku perkuliahan, Leila mulai menulis cerpen dengan tema-tema yang lebih serius. Tulisan-tulisan Leila dimuat di majalah sastra Horison, surat kabar Kompas Minggu dan Sinar Harapan, hingga majalah Zaman dan Matra

Leila kemudian mengumpulkan cerpen-cerpennya yang berserakan di berbagai media dan menjadikannya sebuah buku kumpulan cerpen berjudul Malam Terakhir. Buku kumpulan cerpen itu diterbitkan oleh Pustaka Grafiti pada 1989, dan diterbitkan kembali oleh Penerbit Gramedia pada 2009. 

Selain di majalah dan surat kabar, tulisan-tulisan Leila S. Chudori juga dimuat di jurnal-jurnal sastra baik lokal maupun internasional, seperti Menagerie (Indonesia), Solidarity (Filipina), dan Tenggara (Malaysia). 

Pada 1982, Leila S. Chudori mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan di Lester B. Pearson College of Pacific (United World Colleges) di Victoria, Kanada. Ia lalu melanjutkan studi Political Science dan Comparative Development Studies di Universitas Trent. Usai menghabiskan enam tahun di Kanada, Leila memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai wartawan di majalah Tempo pada 1989. 

Selama menjadi wartawan, Leila berkesempatan bertemu dan mewawancarai sejumlah tokoh ternama seperti H.B. Jassin, Paul Wolfowitz, Bill Morrison, Cory Aquino, Yasser Arafat, Nelson Mandela, dan Robert Mugabe. Ia juga menjadi salah satu dari sebelas perempuan Indonesia yang berkesempatan makan siang bersama Lady Diana. 

Karya-karya Leila S. Chudori

  1. Kelopak-Kelopak yang Berguguran (1984)
  2. Malam Terakhir (1989, diterbitkan kembali oleh Penerbit KPG pada 2009)
  3. 9 dari Nadira (2009)
  4. Pulang (2012)
  5. Laut Bercerita (2017)
  6. Namaku Alam (2023)

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR