Rangkaian Percakapan Vera dengan Yosua: Kurang Ajar! Aku Dituduh Bikin Ibu Sakit

2 Nov 2022 14:11 WIB

thumbnail-article

Pacar mendiang Brigadir Yosua Vera Simanjuntak menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (25/10/2022)/ ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Vera Simanjuntak kembali menceritakan sejumlah komunikasinya dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat sebelum tewas ditembak. Vera bersaksi untuk terdakwa Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dipimpin Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso, Rabu (3/11/2022).

Vera mengaku berpacaran dengan Yosua sejak 2014. Pada 2019 Yosua berpamitan kepadanya untuk bertugas ke Jakarta menjadi ajudan. Yosua juga mengatakan hasil kerja di Jakarta akan dipakai untuk membeli mahar pernikahan.

Pertemuan langsung antara Vera dengan Yosua terakhir kali terjadi pada awal 2022. Ketika Yosua sedang pulang ke Jambi dan saat akan kembali ke Jakarta ia menemui Vera di sebuah mall.

Selanjutnya komunikasi antara Vera dengan Yosua hanya berlangsung via ponsel.

19 Juni 2022: Tiba-Tiba Meminta Maaf

Pada 19 Juni 2022, Yosua mengirimkan pesan tertulis via whatsapp berisi permohonan maaf kepada Vera. 

Menerima pesan semacam itu Vera kebingungan dan menanyakan kepada Yosua maksud permohonan maafnya. Namun Yosua tidak menjelaskan apa maksud ucapannya dan hanya terus mengulang permohonan maaf.

“Abang minta maaf kalau abang banyak salah ya dek. Iya minta maaf apa? Iya dek takutnya abang tidak sempat minta maaf. Terus saya jawab abang ini kayak apa bae,” ujar Vera saat menirukan ulang percakapannya dengan Yosua di hadapan majelis hakim.

21 Juni 2022: Abang Ada Masalah


Berselang dua hari kemudian, tepatnya tanggal 21 Juni 2022, Yosua kembali menghubungi Vera melalui video call Whatsapp.

“Lagi di mana dik?” tanya Yosua.

“Lagi di rumah,” jawab Vera.

“Gak dinas?” tanya Yosua lagi.

“Enggak.”

Saat itu, kata Vera, Yosua sedang menghadapi sebuah masalah yang tidak bisa ia ungkapkan kepada kedua orang tuanya, adik, kakak, maupun Vera.

“Ceritalah jangan pendam sendiri. Enggak lah Dik biarlah aku yang nanggung ini semua,” Vera menirukan ucapan Yosua.

Selanjutnya Yosua bertanya kepada Vera mengapa masih mau menunggunya. Ia juga meminta Vera membuka diri untuk laki-laki lain namun permintaan ini ditolak.

Yosua: Kenapa kau masih nunggu abang dek?

Vera: Ya karena aku sayang sama abang.

Yosua: Bukalah hatimu buat laki-laki lain. Di kampung kau punya anak, kalian bahagia. Kalau abang tetaplah sendiri dek.

Vera: Aku maunya nikah sama abang. Abang sudah gak sayang ya sama Adik?

Yosua: [diam tak menjawab] sakit di dadaku sesak.

Vera: Aku telepon Adik Reza supaya antar obat.

Tawaran Vera yang ingin meminta Reza mengantar obat untuk Yosua ditolak.

7 Juli 2022: Kurang Ajar! Aku Dituduh Bikin Ibu Sakit

Yosua kembali menghubungi Vera melalui telepon whatsapp pada 7 Juli 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.

Yosua: Lagi di mana dik?

Vera: Lagi dinas malam bang ada apa?

Yosua: Kurang ajar!

Mendengar umpatan “kurang ajar” Vera yang mengaku sedang berada di sekitar teman-teman dinasnya langsung mencari tempat yang nyaman untuk berbicara.

Vera: Kenapa tadi bang?

Yosua: Kurang ajar orang ini.

Vera: Kurang ajar gimana?

Yosua: Ibu sakit, aku dituduh bikin ibu sakit.

Vera: Sakit apa?

Yosua: Enggak tahu saya. Aku diancam.

Vera: Diancam bagaimana?

Yosua: Berani kau naik ke atas kubunuh kau.

Vera: Siapa yang mengancam?

Yosua: Squad-squad di sini (Versi Komnas HAM yang dimaksud Yosua adalah Si Kuat Ma’ruf bukan squad).

Vera: Emang abang ngapain ibu? Abang ada pukul ibu?

Yosua: Ya enggak lah Dek.

Vera: Ya sudah kalau abang enggak salah abang jangan takut. Bilang sama mereka kalau abang enggak ngapa-ngapain ibu. Abang lagi di mana sekarang?

Yosua: Lagi di Magelang. Ya sudahlah dek.

8 Juli 2022: Nanti Abang Kabarin Lagi


Tanggal 8 Juli 2022 sekitar pukul 16.10 WIB atau beberapa jam sebelum dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan, Yosua sempat empat kali mencoba menghubungi Vera melalui telepon Whatsapp. 

Namun panggilan itu tidak sempat dijawab Vera karena ia sedang berada di dalam perjalanan menuju rumah.

Setibanya di rumah Vera mencoba menelpon balik Yosua namun terputus. Ia lalu mencoba mengirim pesan Whatsapp.

“Ada apa bang? Adik baru pulang dari Bangko beli pampers,” ujar Vera.

Pesan yang dikirim Vera pada 16.25 WIB itu hanya bercentang satu. Namun beberapa saat kemudian pesan itu bertanda centang biru dua.

“Kemudian saya tunggu balasan tidak ada balasan,” kata Vera.

Sekitar pukul 16.31 WIB Vera menelpon Yosua melalui Whatsapp.

“Kenapa bang?” tanya Vera.

“Nantilah abang kabarin lagi,” Yosua.

Vera mengatakan komunikasi singkat tersebut menjadi percakapan terakhirnya dengan Yosua.

“Itulah yang terakhir yang mulia.”

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER