Saat Iwan Bule Enggan Jadi Caketum di KLB PSSI, Bagaimana Ia Melihat Sepak Bola di Era Kepemimpinannya?

16 Jan 2023 10:01 WIB

thumbnail-article

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, Minggu (15/1/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Teka-teki soal bakal maju tidaknya lagi Mochamad Iriawan sebagai calon ketua umum PSSI di Kongres Luar Biasa pada Februari 2023 akhirnya terjawab.

Di acara Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta pada Ahad (15/1/2023) kemarin, Iriawan mencurahkan bermacam perasaannya.

Mulai dari alasannya tidak ingin maju, pandangannya soal prestasi timnas, nasib Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas, tragedi Kanjuruhan, kondisi PSSI saat ia pertamakali memimpin, hingga harapannya ke pengurus PSSI baru nanti.

Berikut ini deretan pernyataan Iriawan.

Tidak Maju Usai Salat Istikharah

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mantap tidak ingin maju lagi menjadi calon ketua umum usai melakukan salat istikharah.

Iwan mengatakan telah mencurahkan segala tenaga, waktu, dan pikirannya untuk sepak bola Indonesia. Ia merasa apa yang telah dilakukannya cukup maksimal.

"Setelah saya melakukan salat istikharah, saya merasa pengabdian saya untuk pssi sudah cukup maksimal. Tenaga, waktu bahkan pikiran materi sudah saya dedikasikan untuk sepak bola Indonesia. Akhirnya, saya memutuskan tidak akan maju lagi dalam pencalonan sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa mendatang," ujar Iwan dikutip Antara usai Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, Ahad (16/1/2023).

Meski tak lagi maju, Iwan menegaskan akan terus mengawal organisasi sampai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk pemilihan anggota Komite Eksekutif (Exco) periode 2023-2027, termasuk ketua umum, tuntas digelar pada 16 Februari 2023.

"Saya tetap akan mengawal sisa tugas saya sampai KLB sehingga kongres tersebut berjalan aman, nyaman dan lancar," kata purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.

Saat ini sudah ada dua orang yang mendaftarkan diri maju sebagai calon ketua umum yaitu: Andi Lanyala Mataliti dan Erick Thohir.

Nasib Shin Tae-yong ke Depan

Kontrak pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong akan habis akhir tahun 2023.

Di akhir masa kepelatihannya, Shin banyak menuai kritikan lantaran gagal membawa Indonesia juara Piala AFF 2022.

Iwan mengatakan dilanjut atau tidak kontrak Shin bergantung pada kepengurusan PSSI mendatan dan juga Shin Tae-yong.

"Untuk timnas, saya yakin pengurus baru sudah memiliki orang untuk melakukan persiapan-persiapan. Sementara soal Shin Tae-yong, nanti akan ditanyakan lagi ke dia," tutur Iwan.

Baru Terpilih Dihantam Pandemi

Iwan Bule, menyebut situasi PSSI pada awal kepemimpinannya seperti menaiki kereta luncur (roller coaster).

"Kami menakhodai PSSI dengan banyak tantangan yang, ibaratmya 'roller coaster', turun curam dan naik tajam," ujar Iwan dalam Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, Ahad (15/1/2023).

Sejak terpilih menjadi ketua umum PSSI pada November 2019 Iwan memang langsung dihadapkan pada situasi pandemi  COVID-19. Hal ini memaksa PSSI mesti menghentikan semua aktivitas sepak bola sejak Maret 2020.

Aktivitas sepak bola baru dibuka Maret 2021 yang ditandai dengan digelarnya turnamen pramusim Piala Menpora, itu pun awalnya tanpa penonton di stadion.

Menurut Iriawan, keadaan itu sangat berat bagi PSSI.

"Kalau dikalkulasi, saya baru menjalankan roda PSSI selama setahun empat bulan, sementara sisanya (kegiatan sepak bola-red) berhenti. Alhamdulillah PSSI masih berdiri, tidak ada PHK maupun pengurangan gaji," kata Iriawan.

Ingin Tragedi Kanjuruhan Jadi Pelajaran

Iwan Bule berharap Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 menjadikan peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang.

"Saya meminta tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran agar sepak bola kita semakin maju," ujar Iriawan.

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu, seorang Ketua Umum PSSI mesti terus berupaya yang terbaik demi sepak bola nasional.

Sepak bola, Iriawan melanjutkan, adalah aset bangsa yang mesti dijaga dan dirawat semaksimal mungkin.

"Siapa pun ketua umum baru PSSI, saya berharap yang terbaik. Jangan pernah lelah untuk memajukan sepak bola karena ini alat pemersatu bangsa. Wajib kerja keras dengan totalitas," kata dia.

Ingin Tragedi Kanjuruhan Jadi Hari Libur Sepak Bola

Mochamad Iriawan mengusulkan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari libur bagi semua aktivitas sepak bola nasional, termasuk pertandingan maupun turnamen.

Usulan ini ia sampaikan demi menghormati korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Sebagai respons dan keseriusan PSSI menanggapi tragedi Kanjuruhan untuk mengajak semua pihak agar setiap tanggal 1 Oktober menjadi hari libur sepak bola Indonesia. Mudah-mudahan semua yang hadir di sini menyepakatinya," ujar Iriawan.

Menurut Iriawan, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 dan menewaskan 135 orang serta melukai ratusan lainnya menimbulkan luka mendalam bagi PSSI dan dirinya pribadi.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut bahwa semua korban peristiwa berdarah itu adalah pahlawan sepak bola.

"Mereka semua adalah pahlawan. Sepak bola tanpa penonton seperti sayur tanpa garam. Dukungan penonton selalu luar biasa," tutur Iriawan.

"Kita harus membuat sepak bola menjadi olahraga pemersatu yang menyenangkan, bukan mengerikan dan menakutkan," kata Iriawan.

Jejak Iwan Bule di PSSI

Selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI Iwan Bole meninggalkan beragam kisah termasuk yang pahit seperti berhentinya semua kegiatan sepak bola karena pandemi COVID-19 dan terjadinya tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.

 Di masa kepengurusannya timnas senior lolos ke Piala Asia 2023 dan timnas U-20 melaju ke Piala Asia U-20 2023. Lalu timnas U-16 berhasil menjadi juara Piala AFF 2022 dan timnas putri lolos ke Piala Asia 2022 untuk pertama kali setelah 32 tahun.

Kemudian, peringkat FIFA timnas Indonesia melonjak dari 179 ke 151.

"Memang satu target yang luput yaitu juara Piala AFF 2022. Kami sebenarnya sudah sangat yakin dengan dukungan luar biasa tetapi ternyata hanya sampai semifinal. Saya meminta maaf sebesar-besarnya," ujar Iriawan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Ketua Umum KONI Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman mengapresiasi upaya Mochamad Iriawan yang menjaga PSSI tetap tegar di tengah situasi tidak tentu akibat pandemi COVID-19.

"Pengurus PSSI berada di tengah kesulitan luar biasa tapi Ketua Umum Mochamad Iriawan masih mampu memimpin organisasi dan selamat sampai hari ini," kata Menpora.

"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ketua Umum PSSI dan jajarannya. PSSI dapat memutar roda kompetisinya dengan baik pada masa COVID-19," tutur Marciano Norman.

Sumber: Antara

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER