Sederet Dampak Positif dan Negatif Hujan Buatan Demi KTT ASEAN ke-43

5 September 2023 18:09 WIB

Narasi TV

Ilustrasi penyemaian garam untuk membuat hujan buatan. (Sumber: REUTERS/Sukree Sukplang via ANTARA)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Tim gabungan teknologi modifikasi Cuaca atau TMC terus berupaya melakukan hujan buatan untuk mengurangi polusi selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, 5-7 September 2023.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo mengatakan jika melansir prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada potensi pertumbuhan awan hujan pada 7 sampai 10 September.

Hal ini membuat TMC terus bersiaga menyemai garam (NaCl) jika awan tersebut muncul. Operasi YMC ini melibatkan BRIN, BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); dan TNI AU, sementara operasi TMC dipusatkan di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.

“Operasi TMC diperpanjang hingga 9 September. TMC untuk polusi udara ini sejak awal salah satu fokusnya untuk KTT ASEAN. Mulai tanggal 7 (September) akan membaik lagi potensinya (awan hujan),” jelas Budi, Senin 4 September 2023, mengutip Polri.

Dosen program studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Dwi Ratri M Isnadina menyatakan bahwa hujan buatan terbukti efektif menurunkan dampak polusi akibat industri.

Oleh karenanya, menurut Dwi, modifikasi cuaca dapat dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi polusi udara di Jakarta lantaran proses modifikasi cuaca dapat menghasilkan deposisi basah akibat adanya hujan.

“Penelitian oleh peneliti di Inggris juga menyimpulkan semakin sering hujan turun di hari kerja dari pada di hari libur, maka akan menghasilkan penurunan dampak polusi dari kegiatan industri. Namun yang lebih baik adalah mengurangi polusi dari sumber seperti halnya lebih baik mencegah daripada mengobati,” jelasnya, dikutip dari laman Unair.

Tentang hujan buatan

Melansir Jurnal Teknik Informatika (2017), hujan buatan sendiri adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah metode fisika di dalam awan.

Metode fisika di sini meliputi proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescence), serta pembentukan es (ice nucleation). 

Dalam usaha menciptakan hujan buatan, diperlukan awan dengan kandungan air yang cukup agar bisa terjadi hujan yang menyentuh tanah.

Sementara bahan-bahan yang digunakan dalam proses hujan buatan dinamakan bahan semai. 

Dampak positif dan negatif hujan buatan

Meskipun mengatasi banyak masalah, pembuatan hujan buatan bukan tanpa risiko bagi manusia.

Hujan buatan yang dilakukan dengan reaksi kimia memiliki dampak sebagai berikut.

Dampak positif:

  • Mengurangi polusi udara,
  • Mengatasi kebakaran hutan,
  • Mengatasi kekeringan,
  • Dapat membantu menyuplai air untuk irigasi dan pertanian,
  • Mendapat Kan cuaca seperti yang diharapkan.

Dampak negatif:

  • Penggunaan kristal garam AgI yang berlebih dapat mempengaruhi ekosistem tanah dan air. 
  • Dapat meningkatkan kontraksi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Hujan yang berlebih dapat juga mengakibatkan banjir.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR