Sejarah Mixue, Gerai Es Krim yang Sedang Laris Manis di Banyak Kota Indonesia

12 Jan 2023 16:01 WIB

thumbnail-article

Menu es teh yang menjadi andalan gerai Mixue. (Sumber: Instagram/@mixueindonesia)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Sejarah Mixue di Indonesia bermula dari tahun 2020. Hanya dalam waktu dua tahun, gerai es krim ini kini memiliki franchise yang menjamur di banyak kota di Indonesia. 

Di negara asalnya China, Mixue Ice Cream & Tea lebih dikenal dengan nama Mixue Bingchen atau XBMC. Pada tahun 2020, Mixue telah memiliki lebih dari 10.000 outlet di China.

Bisnis Mixue pertama kali memperluas bisnisnya ke luar China pada 2018 lalu, di negara Vietnam.

Di Indonesia sendiri, Mixue pertama kali dibuka pada tahun 2020, di mana franchise pertamanya berpusat di Bandung, Jawa Barat.

Mixue mendapatkan banyak penggemar setelah es krim ini viral di media sosial. Selain itu es krim yang ditawarkan juga enak dan harganya terjangkau. 

Rasa es krim yang dijual tidak menimbulkan rasa mual sehingga banyak orang yang ketagihan.

Bermula dari es serut

Zhang Hongchao merupakan pendiri Mixue Ice Cream & Tea yang memulai bisnisnya pada tahun 1997 di Tiongkok. 

Meskipun kini menjadi salah satu franchise terbesar di Tiongkok, Zhang Honchao memulai bisnis Mixue dengan modal awal hanya sebesar RMB4000 atau sekitar Rp7 juta kala itu.

Awalnya, Zhang Hongchao menyediakan tiga produk utama yang ditawarkan yaitu es krim, es serut, dan smoothie. Menu milk tea yang jadi salah satu menu andalan Mixue kini baru ditambahkan Zhang Hongchao belakangan.

Dengan modal yang terbatas, Hongchao menggunakan barang-barang yang dimilikinya seperti motor, turntable, dan mesin pengiris yang dirangkai menjadi mesin serut keliling. 

Lewat bisnis ini, Hongchao juga meraup untung RMB100 atau setara dengan Rp175.000 per hari. Pendapatan tersebut cukup memuaskan bagi Hongchao kala itu, terutama ketika cuaca panas.

Pada tahun 2007, Hongchao mulai membuka franchise. Belasan toko Mixue baru dibuka tahun itu di provinsi Henan. Pada tahun 2008, Mixue sudah mempunyai 180 cabang dan terdaftar sebagai perusahaan.

Usahanya terus berkembang dengan baik. Pada tahun 2010, Mixue memutuskan untuk bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk memperluas operasi waralaba di seluruh negeri Tiongkok.

Kemudian, pada tahun 2012 dan 2014, Mixue juga gencar membangun pusat produksi dan logistiknya sendiri karena komitmennya untuk menawarkan produk dengan harga yang wajar. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi hingga 20 persen.

Berkat strategi Hongchao menekan harga agar terjangkau tanpa merusak rasa tersebut terbukti berhasil. 

Kini kedai Mixue menjamur tak hanya di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara termasuk di Indonesia.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER