Sexualizing DPR Ian dan Normalisasi Pelecehan Seksual terhadap Idol K-Pop

8 May 2023 17:05 WIB

thumbnail-article

Foto Christian Yu (DPR Ian) yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya. (Sumber: Instagram/dprian)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

“DPR apa yang paling kasian? Yuhuuu DPR IAN,” begitu isi caption salah satu pengguna TikTok. Ia menyuarakan kegelisahannya tentang sexualizing DPR yang dilakukan oleh beberapa fans kepada idolnya. Lalu, apa maksudnya sexualizing DPR Ian?

Belakangan ini ramai kasus sexualizing DPR Ian di media sosial. Beberapa pengguna TikTok tampak mengikuti tren seperti lip remover, wedding, dan lain sebagainya dengan menggunakan foto atau video DPR Ian. 

Alih-alih menunjukkan rasa bangga terhadap idolnya, para fans ini justru sexualizing DPR Ian.

DPR Ian memiliki nama asli Christian Yu. Ia adalah mantan member C-Clown yang kini memiliki label independen sendiri bernama DPR. 

DPR yang memiliki kepanjangan Dream Perfect Regime adalah label independen yang menawarkan musik multi genre. Kehadiran DPR tentu memberi warna baru bagi industri musik di Korea.

Baru-baru ini, DPR Ian juga tampil di Coachella 2023 yang digelar pada 14-16 dan 21-23 April 2023 di Indio, California.

Kasus sexualizing DPR Ian

Di balik segudang karya dan prestasi DPR Ian, rupanya ia menjadi ‘objek seksual’ bagi beberapa orang, termasuk fansnya. 

Selain dari komentar di setiap postingan tentang DPR Ian, mereka juga membuat konten yang melecehkan. 

Salah satu konten tersebut adalah menjadikan DPR Ian sebagai ‘lip remover’ alias penghapus make up di bibir.

Keresahan ini kemudian diangkat oleh salah seorang fans melalui akun TikTok-nya. Di sana, ia mengajak fans DPR Ian untuk lebih bijak dalam bertindak. 

Stop sexualizing and make a rated content about DPR IAN also stop being thirsty every time someone upload about him,” tulis user TikTok tersebut dalam kontennya.

Ia juga menyarankan agar para fans idol K-Pop tidak membuat konten yang menjurus tentang NSFW (not safe for work), misleading, heboh ketika deactivate, BXB (boy x boy) atau AU NSFW, serta seksualisasi.

“Ide konten itu banyak. Mending bantu promosiin lagu atau karya mereka dibanding cuma fokus sama visualnya aja,” kata akun tersebut.

Sexualizing idol

Dari kasus di atas, kita melihat bahwa laki-laki pun bisa menjadi korban pelecehan seksual. DPR Ian seolah digambarkan sebagai laki-laki dengan fisik maskulin yang diidamkan banyak orang. 

Hal tersebut membuat DPR Ian tidak lagi dipandang sebagai idol yang berprestasi, melainkan sebagai objek seksual.

Seksualisasi adalah bentuk objektifikasi yang dilakukan seseorang merujuk pada praktik seksual lewat gambar, kata-kata, atau humor. 

Dalam hal ini, idol K-Pop yang mana tidak hanya DPR Ian saja juga rentan diseksualisasi oleh fansnya. Mereka dengan santai menjadikan idolanya sebagai objek seksual.

Dilansir dari Rifka Annisa, ada beberapa bentuk seksualisasi terhadap idol, di antaranya:

  • Pemaksaan menggunakan pakaian yang tidak nyaman.
  • Penyorotan bagian tubuh tertentu untuk tujuan seksual.
  • Menjadikan idol sebagai tokoh fan fiction dengan cerita yang mengarah pada seksual.
  • Percakapan mengomentari bagian tubuh idol dengan nada seksual.
  • Sentuhan tanpa persetujuan (consent).

Mirisnya, tindakan seksualisasi ini justru terkesan dinormalisasi. Padahal, seksualisasi juga salah satu bentuk kekerasan seksual. 

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berhenti menjadikan idol kita sebagai objek seksual. 

Daripada sexualizing your idol, lebih baik apresiasi karya-karyanya agar semakin banyak dikenal.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER