15 Maret 2023 10:03 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Tidak hanya orang-orang yang memiliki tubuh berisi atau gemuk saja yang sering terkena body shaming, mereka yang memiliki tubuh kurus juga demikian. Inilah yang disebut dengan skinny shaming.
Body shaming adalah tindakan menghina atau mengejek bentuk tubuh seseorang sehingga dapat menyebabkan orang tersebut merasa malu. Contoh body shaming adalah mengejek seseorang yang memiliki bentuk tubuh tidak sesuai standar ideal, berjerawat, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, body shaming dibagi menjadi dua yaitu fat shaming dan skinny shaming. Fat shaming menyasar orang berbadan gemuk dan termasuk ejekan yang paling sering kita dengar. Sedangkan skinny shaming menyasar orang berbadan kurus.
Kurus bukan standar kecantikan
Sejak dulu, orang-orang khususnya perempuan selalu dituntut untuk tampil sempurna sesuai standar masyarakat. Hingga kini, standar kecantikan masyarakat tidak berubah: perempuan berkulit putih dan bertubuh ramping.
Inilah yang membuat seseorang bertubuh kurus pun tetap terkena body shaming. Mereka dianggap tidak pernah makan, kurang memperhatikan asupan makanan, hingga mengalami gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, seharusnya bentuk dan ukuran tubuh tidak lagi menjadi tren. Hal ini karena tren bersifat datang dan pergi. Jika kita sampai mengubah tubuh karena tren, maka itu belum tentu berdampak baik bagi tubuhmu.
Baik kurus maupun gemuk, yang terpenting adalah menjaga tubuh kita tetap sehat agar tidak mudah sakit.
Dampak skinny shaming
Body shaming tentu berdampak negatif bagi orang yang menjadi korban. Tidak hanya berlaku bagi fat shaming, skinny shaming pun bisa mengalami dampak yang sama buruknya. Beberapa dampak skinny shaming di antaranya:
Cara mencegah skinny shaming
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar tidak menjadi skinny shamer alias mengejek orang yang bertubuh kurus:
Jika ada orang lain yang melakukan skinny shaming, ingatkan dia agar tidak melakukannya lagi.
KOMENTAR
Latest Comment