Apa Itu SKU dan Bagaimana Cara Mengidentifikasi?

24 Jan 2024 14:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pekerjaan yang berkaitan dengan stok barang. Sumber: Freepik.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Apa itu Stock Keeping Unit (SKU)? SKU merupakan elemen krusial dalam manajemen gudang. Mengapa? Tanpa SKU, tugas mengorganisasi produk, terutama yang jumlahnya mencapai ratusan atau bahkan ribuan, akan menjadi sulit dilakukan.

Adanya SKU diharapkan dapat mempermudah pengelolaan bisnis Anda. Pemilihan istilah dapat disederhanakan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis, mulai dari gudang hingga tangan konsumen. Misalnya, ambil contoh produk sepatu.

Sepatu bukan hanya menjadi pelindung kaki, tetapi juga merupakan elemen fesyen yang melengkapi gaya sehari-hari. Ragam sepatu meliputi sepatu olahraga, sepatu kulit, dan lain sebagainya.

Bisnis sepatu olahraga menjadi salah satu yang sukses saat ini. Banyak pelaku usaha yang memasarkan produk mereka melalui berbagai saluran, baik secara online di platform marketplace maupun secara offline.

Minat masyarakat terhadap pembelian sepatu terus meningkat dari waktu ke waktu. Terutama pada periode tertentu, seperti awal sekolah atau Hari Raya, penjualan sepatu cenderung meningkat, dan produksinya pun menjadi sangat tinggi.

Dengan jumlah produksi yang besar, penting bagi produk untuk memiliki penamaan yang mudah diingat. Di sinilah peran SKU menjadi sangat penting. Sebabnya, sepatu memiliki berbagai ukuran dan warna yang perlu diingat.

Dalam artikel ini, Anda akan mendalami informasi mengenai SKU mulai dari definisi, manfaat, hingga persyaratan penamaan SKU yang benar. Sebagai bonus, Anda juga dapat mencoba platform omnichannel Jubelio dengan fasilitas uji coba gratis.

Apa yang dimaksud dengan SKU produk?

Arti dari SKU adalah Stock Keeping Unit, yaitu suatu kode unik yang diberikan untuk setiap item barang yang dibeli atau dijual oleh suatu perusahaan. SKU juga sering disebut dengan istilah part number, product number, atau product identifier.

Penamaan SKU dapat dilakukan dengan memanfaatkan atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu item, seperti ukuran, warna, dan tipe barang. Sebagai contoh, kode SKU untuk sepatu Nike berwarna hitam dengan ukuran 42 bisa dituliskan sebagai NIKEBLACK-42.

SKU digunakan untuk mengidentifikasi stok barang dalam perusahaan. Ini berfungsi sebagai pembeda antara satu item dengan item lainnya, dan sering kali dicetak dalam bentuk barcode untuk memudahkan proses inventarisasi stok.

Identifikasi kode SKU

Apa itu kode SKU? Kode SKU berfungsi sebagai pembeda antar jenis atau varian barang. SKU yang baik seharusnya singkat, mudah dikenali dari format kodenya, dan memberikan informasi yang jelas tentang produk yang diwakili.

Sebagai contoh, jika melihat kode SKU, seseorang seharusnya dapat dengan cepat mengidentifikasi barang yang dimaksud. Misalnya, ada produk berjudul "Sepatu Sport Anak New Balance Warna Hitam" dengan kode SKU NB-SPTSOT-ANK-HTM-0028. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • NB: kode merek untuk New Balance.
  • SPTSOT: jenis produk, yaitu sepatu olahraga.
  •  ANK: menunjukkan bahwa produk ini untuk anak-anak.
  • HTM: kode warna hitam.
  •  0028: nomor ukuran sepatu.

Contoh lainnya dapat berupa format SKU dalam bentuk sekuen angka. Meskipun format ini mungkin sulit diingat atau diidentifikasi, dalam beberapa kasus, format tersebut dapat disederhanakan agar dapat menampung berbagai jenis produk tanpa memikirkan kombinasi huruf yang terbatas.

Jenis dan contoh SKU di marketplace

ZALORA menggunakan SKU untuk mengidentifikasi dan melacak produk serta memeriksa pesanan. Setiap produk memiliki SKU yang berbeda-beda berdasarkan merek, jenis, ukuran, dan warna.

Contohnya, sebuah jam dengan tipe yang sama dapat memiliki SKU yang berbeda jika memiliki perbedaan warna. Berikut adalah contoh SKU induk untuk produk jam di ZALORA.

Fungsi SKU

Adanya SKU memberikan beberapa manfaat, seperti kemudahan dalam memeriksa stok produk di inventaris, mencegah kerugian akibat barang rusak, hilang, atau tidak siap jual, dan mempermudah proses pengisian kembali inventaris dengan persiapan barang yang dapat segera dilakukan.

Pemantauan inventaris biasanya menggunakan label barcode, pemindai barcode, dan sistem pelacakan inventaris untuk mencatat stok barang. Label barcode pada pelacakan inventaris seringkali mencantumkan SKU (Stock Keeping Unit) yang ditempel pada barang.

Perbedaan antara SKU dan UPC

Apa yang membedakan SKU dan UPC? Seringkali orang keliru menganggap nomor SKU sebagai istilah yang sama dengan barcode atau UPC. Padahal, barcode dapat digunakan untuk SKU maupun UPC. Barcode merupakan representasi grafis dari SKU atau UPC.

UPC adalah singkatan dari Universal Product Code. Berbeda dengan SKU yang unik dan dibuat oleh pemilik toko atau pengecer, nomor dan kode UPC ini sama di setiap pengecer. UPC dibuat oleh pabrik sebagai kode utama untuk suatu produk, dan hanya mencakup informasi dasar.

Pemilik toko ritel perlu menambahkan UPC ke dalam database inventaris mereka dan membuat SKU agar dapat digunakan dalam sistem mereka.

Namun, banyak sistem akuntansi yang memungkinkan penggunaan UPC sebagai SKU di toko. Hanya dengan memasukkan semua rincian klasifikasi ke dalam basis data persediaan, sistem dapat berfungsi sesuai kebutuhan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER