Update Polemik Pemberian Izin Sholat Ied Muhammadiyah: Pemkot Beri Lampu Hijau

18 Apr 2023 23:04 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi salat Idulfitri. (Sumber: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Pemerintah Kota Pekalongan dan Sukabumi telah memberikan izin penggunaan lapangan untuk salat Idulfitri kepada Muhammadiyah yang akan diselenggarakan pada Jumat, 21 April 2023.

Sebelumnya, muncul polemik Pemkot Pekalongan dan Sukabumi menolak memberikan izin penggunaan lapangan sebagai tempat salat Idulfitri 1444 H kepada Muhammadiyah.

Dalam penolakannya tersebut, Pemkot Pekalongan dan Sukabumi beralasan bahwa izin tidak keluar karena perbedaan waktu Lebaran antara Muhammadiyah dan pemerintah pusat.

Muhammadiyah telah memutuskan 1 Syawal 1444 H/2023 pada Jumat, 21 April 2023. Penetapan tersebut didasarkan pada perhitungan wujudul hilal.

Sementara Pemerintah baru akan mengumumkan penetapan 1 Syawal 1444 H dalam sidang isbat yang akan digelar pada Kamis, 20 April 2023.

Perbedaan tersebut disebut menjadi alasan mengapa Pemkot Pekalongan dan Sukabumi tak kunjung memberikan izin penggunaan lapangan sebagai lokasi salat Id yang diajukan oleh Muhammadiyah.

Beberapa tokoh sempat mengkritik keputusan Pemkot Pekalongan dan Sukabumi tersebut.

Putri pertama Gus Dur Alissa Wahid, melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid, menyebut bahwa hal tersebut harusnya tidak terjadi.

“Waduuuh. Harusnya hal seperti ini tidak terjadi. Adalah hak warga Muhammadiyah, NU, Persis, Aboge dll untuk beribadah pada waktu yang mereka yakini,” tulis Alissa.

Tidak hanya Alissa, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD juga memberikan respons melalui akun twitternya @mohmahfudmd.

“Pemerintah menghimbau, fasilitas publik spt lapangan yg dikelola Pemda agar dibuka dan diizinkan utk tempat sholat idul fitri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yg ingin menggunakannya. Pemda diminta untuk mengakomodasi. Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hr raya,” tulis mantan ketua hakim MK tersebut

“Rukyat adalah melihat dgn mata/teropong spt praktik zaman Nabi. Hisab adl melihat dgn hitungan ilmu astronomi. Rukyat tentu didahului dgn hisab jg utk kemudian di cek scr fisik. NU dan Muhammadiyah sama2 berhari raya pd tgl 1 Syawal. Bedanya hny dlm melihat derajat ketinggian hilal,” jelasnya lagi.

Klarifikasi Pemkot Sukabumi dan Pekalongan

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kemudian memberikan klarifikasi mengenai polemik tersebut dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang disiarkan tvOne

Menurut Achmad Fahmi, Pemkot Sukabumi tidak menolak atau melarang penggunaan lapangan Merdeka sebagai tempat salat Id oleh Muhammadiyah.

Hanya saja Pemkot Sukabumi telah mengagendakan pelaksanaan salat Id di lapangan tersebut namun waktu pelaksanaannya masih menunggu hasil sidang isbat Kemenag.

Pemkot Sukabumi, jelas Achmad Fahmi, belum dapat memastikan apakah agenda salat Id yang digelar Pemkot Sukabumi akan dilaksanakan pada Jumat (21/04/) atau Sabtu (22/04).

Achmad Fahmi khawatir jika sidang isbat Kemenag menentukan 1 Syawal jatuh pada Jumat, maka akan terjadi tabrakan dua agenda yang dilakukan di lapangan Merdeka.

Sementara pemerintah Pekalongan melalui Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaidi meminta maaf atas penolakan tersebut.

"Kami menyampaikan permohonan maaf tidak dapat memfasilitasi permohonan saudara untuk penggunaan Lapangan Mataram dimaksud dan mempersilahkan untuk dapat menggunakan lokasi lainnya," jelas Achmad.

Akhirnya diberi izin

Setelah polemik penolakan izin penggunaan lapangan sebagai lokasi salat Id mencuat di publik, Pemkot Sukabumi dan Pekalongan akhirnya memberikan izin kepada Muhammadiyah untuk menggunakan lokasi yang diminta.

Kabar tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

"Kami mengapresiasi dukungan jajaran pemerintah pusat, Kementerian Agama, Kepolisian Republik Indonesia, pimpinan partai politik, anggota DPR/DPRD, tokoh masyarakat dan semua pihak yang mendukung ditegakkannya konstitusi, serta menciptakan suasana saling menghormati dan suasana kondusif untuk persatuan umat dan bangsa," ujar Mu'ti, dilansir dari Antara.

Melalui akun Twitter pribadinya, @Abe_Mukti, Abdul Mu'ti juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Walikota Pekalongan dan Sukabumi.

"Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Walikota Pekalongan dan Walikota Sukabumi yang mengijinkan lapangan Mataram dan Merdeka sebagai tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri bagi umat Islam pada 1 Syawal 1444 H bertepatan 21 April 2023," tulis Abdul Mu'ti.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER