9 Strategi Pemasaran untuk Memenangkan Hati Gen Z yang Tepat

11 Mei 2023 14:05 WIB

Narasi TV

Ilustrasi Gen Z yang punya karakter khusus dan perlu dipahami jika ingin memenangkan hati mereka. (Sumber: Freepik/freepic.diller)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Saat ini, pebisnis perlu mempertimbangkan generasi Z atau Gen Z sebagai target pasar yang potensial. 

Gen Z, terutama yang sudah memasuki usia produktif, merupakan kelompok dengan daya beli yang tinggi. 

Pew Research Center mengategorikan Gen Z sebagai mereka yang lahir pada rentang tahun 1997-2012. Mereka berada di bawah generasi milenial dan memiliki kemiripan dalam beberapa hal.

Mayoritas Gen Z, terutama Gen Z akhir, merupakan digital native, yaitu seseorang yang lahir di era digital ketika teknologi komputer dan internet telah dengan mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. 

Anggota kelompok Gen Z banyak yang telah memasuki dunia kerja dan memiliki penghasilan. 

Mereka dikenal sebagai generasi yang royal dan mudah mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang diinginkannya atau membuatnya penasaran. 

Audiens Gen Z umumnya tertarik dengan bentuk promosi visual berupa gambar atau video. 

Selain itu, kemampuan teknologi Gen Z yang mumpuni menjadikan media sosial sebagai sarana yang ideal untuk menarik perhatian mereka.

Nah, setelah mengetahui karakteristik Gen Z, pebisnis perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk menjadikan mereka pelanggan yang loyal. 

Rekomendasi strategi memenangkan hati Gen Z

Berikut ini 9 rekomendasi strategi pemasaran melalui media sosial untuk memenangkan hati Gen Z.

1. Bangun citra sebagai brand yang relatable

Audiens Gen Z menyukai hal-hal yang membuat mereka merasa terhubung. Mereka cenderung lebih mendukung brand yang selaras dengan pandangan serta perasaannya. 

Untuk itu, pebisnis perlu mencari suatu masalah tertentu dan meyakinkan audiens Gen Z bahwa brand mereka dapat menawarkan penyelesaiannya. 

2. Jadi brand yang kredibel dan autentik

Mengutip Visual Capitalist, Gen Z lebih menyukai brand yang autentik dan dapat dipercaya. Mereka juga lebih suka teknik pemasaran yang sifatnya personal dan nyata.

Brand yang hendak menyasar audiens Gen Z sebaiknya bersikap transparan terkait produk-produknya, seperti menginformasikan bahan yang digunakan dalam produk atau menjelaskan proses pembuatan produk.

3. Customer service rasa teman

Gen Z sangat menghargai waktu dan perhatian yang diberikan oleh pihak lain. 

Untuk meningkatkan loyalitas audiens Gen Z, brand sebaiknya menghindari bentuk customer service yang formal dan kaku. 

Sebaliknya, berikan pelayanan yang membuat Gen Z merasa seperti memiliki teman. 

4. Jual pengalaman, bukan cuma produk

Brand perlu mengingat bahwa Gen Z merupakan generasi yang telah akrab dengan internet sejak dini. 

Gen Z sudah kebal dengan promosi-promosi yang sifatnya hard selling. Mereka cenderung lebih mengutamakan pengalaman dalam mendapatkan dan menggunakan suatu produk dibandingkan keberadaan produk itu sendiri. 

Contoh penerapannya adalah dengan menceritakan latar belakang berdirinya suatu brand yang bisa menginspirasi audiens dan menarik mereka untuk menggunakan produk.

5. Jadi brand yang mobile friendly

Sebagaimana kita tahu, Gen Z tidak bisa lepas dari smartphone. Oleh karena itu, brand harus bisa menampilkan produknya dalam format mobile yang mudah diakses di mana pun dan kapan pun. 

Jika brand memiliki website, pastikan versi mobile-nya dapat diakses dengan baik supaya pengguna mendapatkan pengalaman yang berkesan.

6. Buat profil media sosial yang engaging

Gen Z memiliki karakteristik senang berinteraksi di dunia maya. Terlebih, mereka merupakan digital natives yang sudah sangat akrab dengan fitur-fitur di media sosial.

Dibandingkan brand yang kaku dan satu arah, Gen Z lebih menyukai brand yang memungkinkan adanya interaksi dan membuat mereka merasa terlibat. Contohnya yaitu dengan membalas komentar atau mengadakan polling di media sosial.

Untuk itu, brand perlu menciptakan sebuah wajah atau profil brand yang yang dapat melekat dalam benak audiens Gen Z.

7. Fokus pada iklan video

Seperti disebutkan sebelumnya, Gen Z lebih tertarik pada konten-konten visual yang interaktif, terutama dalam bentuk video.

Gen Z juga terkenal dengan rentang perhatian atau attention span yang pendek. Hal ini menjadikan video pendek menjadi format iklan yang ideal untuk menyasar audiens Gen Z.

8. Manfaatkan influencer

Salah satu strategi pemasaran yang cukup efektif untuk menarik perhatian Gen Z adalah dengan melibatkan influencer media sosial.

Bagi Gen Z, influencer dianggap sebagai sosok teman yang bisa mereka andalkan. Oleh sebab itu, mereka mudah percaya dan mau mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh influencer yang diikuti, termasuk menggunakan produk yang sama dengan influencer tersebut. 

9. Utamakan kepentingan privasi

Strategi terakhir untuk memenangkan hati audiens Gen Z adalah dengan memastikan bahwa privasi mereka aman. 

Gen Z memiliki kehati-hatian yang tinggi terhadap data dan informasi pribadinya. Mereka kerap menggunakan identitas samaran di internet untuk melindungi privasi dan keamanan diri.

Brand dapat memanfaatkan hal ini dengan meyakinkan Gen Z bahwa privasi mereka sepenuhnya terjamin di tangan brand.

Itu dia rekomendasi strategi pemasaran yang bisa dilakukan brand untuk memenangkan hati audiens Gen Z. 

Dengan riset dan observasi yang matang serta pemahaman yang baik akan karakteristik Gen Z, tidak sulit bagi brand untuk menerapkan strategi yang dapat menarik perhatian kelompok usia ini.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR